Jurnal6 Manado – Komisi IV DPRD Provinsi Sulawesi Utara menyesalkan ketidak hadiran Dinas Kesehatan Daerah Provinsi Sulawesi Utara dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) di kantor DPRD Provinsi Sulawesi Utara.
Sesuai undangan yang dilayangkan ke Dinkesda Sulut, kegiatan RDP berlangsung Kamis,(30/7/20) pukul 14.00 wita.
Namun komisi 4 yang menunggu hingga pukul 15.30 Kepala Dinas Kesehatan Daerah dan jajarannya tidak nampak di ruangan rapat.
Ketua Komisi IV DPRD Sulut Braien Waworuntu (BW) mengungkapkan kekecewaannya atas ketidak hadiran Dinas Kesehatan tanpa alasan yang jelas.
Menurutnya sikap yang ditunjukan Pimpinan dan jajaran Dinas Kesehatan Daerah Sulut merupakan suatu hal yang tidak menghargai kelembagaan DPRD sebagai institusi yang berhak mengawasi kerja pemerintah daerah.
“Kepala dinas dan jajaran Dinkes tidak menghargai kelembagaan DPRD. Tidak mau membangun sinergitas yang baik dengan kami. “sembur BW
Hal senada dikatakan anggota Komisi IV DPRD Sulawesi Utara Melky Jakhin Pangemanan (MJP) yang menyebut Dinas Kesehatan Daerah Provinsi Sulawesi Utara tidak kooperatif dan terkesan mengabaikan undangan DPRD.
“Ini tindakan pandang enteng. Sangat tidak kooperatif. Padahal ada beberapa hal penting yang harus mereka jelaskan. Kami menyesalkan cara seperti ini. Jangan-jangan ada sesuatu yang disembunyikan”. tegas MJP.
Diketahui agenda RDP Komisi 4 DPRD Sulut dan Dinkesda menindak lanjuti hasil kunjungan lapangan ke sejumlah fasilitas kesehatan yang khususnya rumah sakit rujukan untuk Pasian Covid 19 yang dibangun Pemerintah Provinsi melalui Dinas Kesehatan Daerah.
Salah satu yang menjadi sorotan komisi 4 yakni renovasi gedung Kita Waya berlokasi di Kelurahan Kairagi Manado yang akan dijadikan rumah sakit lapangan.
Komisi 4 menyoroti renovasi gedung tersebut terutama kualitas pekerjaan yang dinilai tidak sepadan dengan anggaran yang dialokasikan sebesar 4,3 milyar . (stem)
