Terkait Ancaman PAW, Ayub : Tidak Ada Pasal Dalam AD/ART Yang Menang Harus Menghabisi Yang Kalah

Jurnal6 Manado- Pasca kongres  PAN di Kendari Sulawesi Tenggara baru-baru ini sempat membuat Ketua DPW PAN Sulut Sehan Lanjar mengancam akan melakukan pemecatan terhadap salah satu kader Ayub Ali Albugis.

Hal ini dipicu karena  Ayub yang merupakan Sekretaris DPW PAN Sulut  dianggap tidak mematuhi hasil keputusan Rakerwil untuk memilih Zulkifli Hasan sebagai Ketua Umum (Ketum).

Pernyataan ketua DPW PAN Sulut yang sempat diberitakan sejumlah media  ditanggapi Albugis dengan bijak dengan menyebut bahwa semua kandidat yang bertarung dalam kongres tersebut baik yang menang maupun yang kalah adalah kader terbaik PAN.

“ Seperti kebiasaan pemilihandi kongres nasional semua kandidat yang bertarung adalah kader partai, kalah dang menang mereka adalah kader-kader terbaik PAN. Alhamdulilah pada pelaksanaan kongres ke 5 partai PAN ini di Kendari bung Zulkifli Hasan terpilih untuk kedua kalinya, “ ujar Albugis.

Terkait ancaman PAW atas posisinya  di DPRD Sulut  karena tidak mematuhi hasil Rakerwil, dirinya justru mempertanyakan landasan apa yang dipakai untuk melakukan  PAW.

“ Kongres ini bukan yang menang  menghabisi  yang kalah atau yang menang mencari kesalahan orang yang tidak mendukung  pemenang, bukan begitu . Sebab kalau itu ada dalam konsep AD/ART maka saya rasa partai ini makin kerdil. Saya perlu sampaikan tidak ada satu pasal pun iya to, di AD/ART  menyangkut masalah kongres pasca kemenangan, yang menang harus menghabisi yang kalah, atau menyingkirkan yang kalah bahkan memecat. ”terangnya kepada wartawan Rabu (19/2-2020) di ruang kerjanya.

Ayub menambahkan bahasa pembangkangan atau bahasa penghianat tidak ada dalam konteks agenda  kongres. Karena yang dipilih adalah sama-sama kader PAN. Kalau dikatakan pembangkangan  konteksnya bilamana ada satu SK DPP yang diturunkan dari pusat kemudian kita kawal. Maka yang tidak mengawal itu yang dinamakan pembangkang.

“ Misalnya SK Pilkada di kabupaten/kota maka bilamana ada salah satu kader memilih warna yang lain itu namanya pembangkangan, ini harus dibedakan supaya tidak rancu bahasa atau konteks pembangkangan,’ terangnya.

Meski demikian dirinya tetap menghargai dan menghormati ketua DPW PAN Sulut yang dianggap sebagai  sahabat dan memiliki hati yang baik

“ Saya tahu ketua DPW saya (Sehan Lanjar) hatinya baik tapi mungkin ada bisikan-bisikan  sehingga ini kan suasana Pilkada sehingga kata-kata PAW ini dihembuskan  iya to, maka tidak sehat. Bang Zul (Zulkifli Hasan) telah memberikan stemen kepada seluruh kader-kader bahwa pelaksanaan kongres sudah selesai, sudah tidak ada kubu-kubuan saatnya kembali merajut konsolidasi bahu membahu dan bersatu kembali. Kalau kita bersatu beliau bilang PAN akan besar,”pungkas nya. (stem)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *