Danrem 131 Santiago Tutup TMMD ke-106

Sangihe350 views

Sangihe, Jurnal6
TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-106 di Kabupaten Sangihe, Kamis (31/10/2019), resmi ditutup Itu setelah kurang lebih satu bulan mereka menggelar kegiatan. Penutupan TMMD dilakukan melalui upacara yang dipimpin inspektur upacara, KomdanKorem (Dandrem) 131 Santiago Brigjen TNI Josep Robert Giri.

Danrem 131 Santiago ketika membacakan sambutan Panglima Kodam XIII Merdeka, Mayor Jendral TNI T Aritonang mengatakan, pelaksanaankegiatan TMMD merupakan salah satu dari tugas TNI selain perang. Dimana TNI mempunyai tanggung jawab menunjang program pembangunan dari desa yang bertujuan untuk kesejahteraan rakyat. 

Setiap kali dibutuhkan, TNI selalu siap membantu program pemerintah sesuai komitmen membangun dari pinggiran.“Sesuai dengan visi Pemerintah yaitu  membangun Indonesia dari pinggiran, karena TMMD focus pada daerah- daerah terpencil yang relative kurang tersentuh pembangunan dikarenakan factor geografis.

Undang- undang RI Nomor 34 Tahun 2004 telah mengamanatkan pada TNIuntuk melaksanakan tugas operasi militer selain perang dengan membantutugas pemerintah daerah khususnya dalam program pembangunan daerah. “Oleh karenanya, kapanpun TNI di butuhkan selalu siap sedia membantu,. Bagaimana pun juga TNI lahir dari rakyat, hingga keberadaannya pun harus bermanfaat bagi rakyat dan akan selalu manunggal dengan rakyat,” ungkap Dandrem saat membacakan sambutan tertulis Panglima Kodam XIII Merdeka.

Selain itu dalam sambutannya Pangdam memberikan apresiasi kepada pemerintah daerah dan masyarakat Sangihe yang telah membantu percepatan selesainya program TMMD tersebut.

Sementara itu Dandim 1301 Sangihe, Letkol Inf Saiful Parenrengi menjelaskan beberapa pekerjaan yang telah dilaksanakan dalam programTMMD diantaranya, pembangunan jalan sepanjang 2250 meter di KelurahanSantiago Tahuna dan pembangunan gedung tiga pilar di Kecamatan Tahunabarat.

“Jadi program TMMD ini hadir guna mempercepat pembangunan di wilayah.Kalau kehadiran kita di wilayah tidak bisa membantu pembangunan maupunmasyarakat itu tidak ada gunanya. Jadi jalan dari Santiago- Pananekeng nanti akan rampung sampai ke Naha . karena kalau kita lihat jalan sekarang hanya satu alternative yakni puncak Pusunge dan nanti apabila satu saat kita tidak tau kondisi geografisnya, sering banjir, hujanakan tertutup langsor tidak ada jalan alternative lain, selain jalan yang dibangun melalui TMMD,” kata Parenrengi.

“Alternatif lain, jalan ini lebih singkat atau lebih dekat dari pada melewati jalur yang biasa dilalui menuju Bandara Naha Kecamatan Tabukan Utara. Dan harapan kami jalan ini dapat di jadikan jalan utama selain jalan alternative,” sambungnya.

Ditambahkannya, dukungan dari semua pihak atas pelaksanaan kegiatan TMMD ini sukses digelar dan diharapkan berkontribusi terhadap kehidupan masyarakat dengan dibukanya akses jalan tersebut.

Kegiatan penutupan TMMD dihadiri Bupati Sangihe, Jabes Ezar Gaghana SEME, Forkopimda, pimpinan OPD dan sejumlah tamu undangan dari jajaranTNI serta kepolisian. Acara dirangkai dengan penyerahan bantuan sembako bagi masyarakat, demonstrasi beladiri Karate /Taekwondo, masamper masal oleh siswa di Kota Tahuna. (Ady)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *