Pejuang Pemekaran Minsel Ber-HUT di Tengah Pandemi Covid-19, Inyo Koloay Banjir Ucapan Selamat

Minsel193 views

Amurang, Jurnal6
Salah satu tokoh pejuang pemekaran Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel), Drs Inyo Koloay MBA berhari ulang tahun. Pria low profile asal Desa Pakuweru, Kecamatan Tenga ini, genap berusia 72 tahun di Kamis (16/4/2020) hari ini. Ribuan ucapan pun mengalir, menyasar mantan petinggi Puskud Provinsi Sulawesi Utara tersebut.

Ucapan selamat itu datang dari para pejabat di Minsel, bahkan pejabat Pemerintah Provinsi. Pejabat eksekutif, legislatif, hingga tokoh politik, tokoh masyarakat, tokoh agama, tak henti memberikan ucapan selamat kepada om Inyo, sapaan akrabnya, melalui telepon selular dan media sosial.

Hanya saja, Hari Ulang Tahun (HUT) ayah dari Jaclyn Koloay SH, anggota DPRD Minsel ini, tak bisa dirayakan seperti biasa. Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) menjadi pertimbangan keluarga untuk merayakan hari bahagia itu di rumaj saja.

Kendati demikian, rasa syukur menantu dari Brigjen Pol Dr Royke Langie SIK MH itu, tidak padam. Dia meyakini, ketambahan usianya itu adalah anugerah Tuhan Yesus, sang Juru Selamat dunia.

“Puji Tuhan, hari ini saya diberi kesempatan oleh Tuhan menapaki usia ke 72 tahun. Ini berkat Tuhan yang luar biasa,” kata mertua dari Meyvo Rumengan, wartawan senior Biro Minsel itu.

Sebagai seorang pejuang, harapan pria ini selalu tertuju untuk pembangunan daerah, bangsa dan negara. Sebab, bagi dia, kepentingan orang banyak selalu di atas kepentingan pribadi.

“Harapan saya, yang pertama, semoga Covid-19 ini segera berakhir, dan masyarakat bisa beraktivitas seperti biasanya. Yang kedua, saya sangat berharap, Kabupaten Minahasa Selatan akan semakin maju dan memiliki daya saing, sehingga rakyat Minsel dapat menikmati kesejahteraan. Sebab, itulah visi kami saat berjuang memekarkan Kabupaten Minsel,” papar suami dari Jeane Lengkey itu.

Dia pun mengimbau agar masyarakat yang akan memberikan ucapan, tidak perlu datang langsung untuk bertemu, sebab program pemerintah, yakni physical distancing dan diam di rumah, harus disukseskan.

“Tidak perlu darang bertemu. Doakan saja saya dari rumah masing-masing, sebab kita harus bahu-membahu memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Itu kita mulai dari diri kita sendiri” pungkas ayah dari James dan Joan Koloay.(rul mantik)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *