Jurnal6
Manado – Pengamat ekonomi sekaligus anggota DPRD Sulut H. Hanafi Tommy Sako, SE,ME menanggapi keputusan pengalihan Rekening Umum Kas Daerah (RUKD) dari Bank SulutGo (BSG) ke salah satu bank swasta yang dilakukan sejumlah daerah.
Dikatakannya, masalah komunikasi sarta membina hubungan baik dengan pemegang saham yang secara langsung berhubungan dengan para kepala daerah di 15 Kabupaten/Kota se-Sulut merupakan salah satu kunci dari permasalahan yang dihadapi Bank SulutGo.
Dengan adanya pengalihan RUKD ke bank lain menurut mantan Dirut Bank Prismadana ini, Bank SulutGo akan kehilangan pendapatan.
“ Pemindahan rekening pasti ada imbasnya, Bank SulutGo akan kehilangan pendapatan. Masalah ini harus secepatnya didiskusikan oleh Direksi dengan para pemegang saham. Apalagi jika ada 2 atau 3 daerah yang mengalihkan RUKD nya berarti tidak lagi memberikan ekspansi kredit. Disamping itu sangat berdampak pada pertumbuhan aset yang pastinya akan melambat.” terang legislator Dapil Bolmong Raya ini.
Salah satu contoh yang terjadi saat ini menurutnya keputusan Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow yang mengalihkan RUKD ke Bank BNI senilai Rp.1,2 trilyun.
“ Bagaimana jika ada dana 2-3 triliun bisa terpindah ketempat lain. Bayangkan bisa 10 ribu pegawai bakal berpindah ke Bank lain. Maka pelayanan sudah berkurang, berarti otomatis terjadi penurunan laba pada tingkat pendapatan. Sekali lagi komunikasi Direksi dan pemegang saham sangatlah penting,” pungkas Sako.
Disisi lain dirinya mengingatkan jajaran Direksi permasalahan tersebut jangan sampai membebani Gubernur hanya karena tidak bisa menyelesaikan permasalahan yang terjadi, karena menurutnya jajaran direksi dan komisaris merupakan orang-orang pilihan serta professional yang menduduki jabatan tersebut, sehingga diharapkan persoalan tersebut diselesaikan dengan baik tanpa melalui campur tangan Gubernur. (stem)