Sangihe, jurnal6.com
Menurut Penjabat Bupati Kabupaten Kepulauan Sangihe, dr. Rinny Tamuntuan, pemenuhan hak-hak anak, termasuk asupan gizi yang baik untuk mencegah stunting, menjadi fokus dalam momen Hari Anak Internasional yang diperingati setiap 20 November.
Kabupaten Sangihe telah melaksanakan berbagai program penanganan, seperti Gerakan Orang Tua Asuh, untuk mengatasi masalah stunting. Program-program ini, setelah dievaluasi, berhasil mengurangi kasus stunting secara signifikan.
“Kami di Pemerintah Kabupaten Sangihe sangat memperhatikan penanganan anak-anak, terutama terkait pemenuhan gizi dan permasalahan stunting. Kami telah mengimplementasikan berbagai program, termasuk Gerakan Orang Tua Asuh. Dalam penanganan stunting, kami melibatkan berbagai pihak, termasuk perwakilan dari eselon ll dan Kepala Dinas, yang menjadikan satu anak stunting menjadi tanggung jawab mereka. Evaluasi menunjukkan penurunan drastis kasus stunting di Kabupaten Sangihe,” kata Tamuntuan.
Selain masalah gizi, pemerintah saat ini juga mengatasi permasalahan pendidikan melalui Program Keluarga Harapan. Setiap anak, terutama yang berasal dari keluarga kurang mampu, mendapatkan bantuan langsung berupa peralatan dan biaya pendidikan melalui beasiswa.
“Program Keluarga Harapan merupakan inisiatif kerjasama antara pemerintah pusat, provinsi, dan Kabupaten Sangihe. Program ini mencakup bantuan perlengkapan sekolah dan beasiswa untuk anak-anak dari keluarga yang kurang mampu, mulai dari SD hingga SMA,” jelas Tamuntuan.
Tamuntuan berharap bahwa momen Hari Anak Sedunia semakin menguatkan komitmen semua pihak, termasuk pemerintah, dalam memastikan pemenuhan hak-hak anak demi masa depan yang lebih baik.(Ady)
