Sangihe, jurnal6.com
Di tahun 2022 ini, Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Sangihe berhasil menangani 20 klien rehabilitasi rawat jalan di klinik pratama.
Hal ini diungkapkan Kepala BNNK Sangihe Melkias Tuwankotta saat menggelar Press Release akhir tahun 2022ndi Kantor BNNK Sangihe, Kamis (29/12/2022).
Dia memaparkan, klien ini terdiri dari 18 orang pria dan 2 orang wanita. Dan dari 20 orang klien ini, 16 orang merupakan pelajar dan mahasiswa sementara 4 lainnya tidak memiliki pekerjaan.
“Ada 4 orang yang teratur pakai, sementara 16 lainnya baru coba pakai. Sementara untuk zat atau obat yang digunakan terbanyak adalah lem ehabond. Selanjutnya ada satu klien menggunakan lebih dari satu zat atau obat seperti Halusinogen atau bunga kecubung serta ampetamin atau obat kuning,” jelas Tuwankotta.
Lanjutnya, BNNK Kepuluan Sangihe juga melalui petugas rehabilitasi yang ada melaksanakan konseling secara mobile dengan terjun langsung menjemput klien rehabilitasi, hal ini dilakukan untuk memudahkan klien dalam proses rehabilitasi rawat jalan.
“Untuk setiap tahunnya, BNNK Sangihe menargetkan merehabilitasi 20 klien dan selang waktu tiga tahun mulai dari 2020, 2021 hingga 2022 data rehabilitasi tetap sama yakni 20 klien,” ujarnya.
Ditambahkannya, BNNK Sangihe terus berupaya menangani permasalahan narkotika melalui strategi demand reduction, yaitu dengan tindakan preventif guna memberikan kekebalan kepada masyarakat agar imun terhadap penyalahgunaan narkotika dan strategi supply reduction, melalui penegakan hukum yang tegas dan terukur agar sindikat narkotika jera.
“Terbukti pada tahun 2021 BNNK Kepulauan Sangihe telah mengungkap kasus peredaran narkotika jenis sabu seberat 0,94 gram dengan menangkap 2 orang tersangka. Dan dalam penyelenggarakan kegiatan pada tahun 2022, BNNK Sangihe didukung oleh anggaran DIPA BNN TA 2022,” kuncinya. (Ady)
