Pengacara dan Anaknya Dikeroyok di Tonom Dumoga Timur

Bolmong468 views

Dumoga Jurnal6.com
Kasus penganiayaan kembali terjadi di wilayah Kecamatan Dumoga Timur, Kabupaten Bolaang Mongondow, Provinsi Sulawesi Utara.

Kali ini yang jadi korban penganiayaan adalah seorang pengacara dan anaknya. Peristiwa ini terjadi di Desa Tonom, Kecamatan Dumoga Timur, Senin (1/5/2022) lalu.

Menurut Ferdinand Pamikiran, dia dikeroyok oleh oknum perangkat desa dan sejumlah warga. Mereka mengeroyok Ferdinand saat turun ke lokasi sengketa tanah di Desa Tonom.

“Saya ke Desa Tonom karena ada permintaan perlindungan hukum dari ibu Henny. Lahan miliknya dijadikan proyek jalan desa tanpa pembayaran ganti rugi,” kata Ferdinand.

Saat sementara berdialog di lokasi sengketa, kata dia, tiba-tiba muncul seorang perangkat desa yang dia dengar dipanggil dengan nama Ufi.

“Orang bernama Ufi ini menarik kemeja saya hingga semua kancing terlepas. Dia kemudian mendorong saya sampai jatuh. Orang itulah yang pertama melakukan pemganiayaan,” ungkap Ferdinand.

Setelah Ferdinand terjatuh, sekira 5 orang lainnya langsung menghajar korban. Pukulan salah seorang tersangka membuatnya langsung pingsan.

“Saya pingsan setelah dihajar secara beramai-ramai. Ada sekira 5 orang yang mengeroyok saya,” paparnya.

Tidak hanya Ferdinand yang dihajar, anaknya yang ikut menemani dia, juga dihajar. Bahkan anaknya hampir tewas ketika salah seorang tersangka mengambil batu besar dan hendak menghajar kepala anaknya yang sudah jatuh di tanah.

“Beruntung ada orang lain yang mencegah upaya pembunuhan itu,” imbuh Ferdinand.

Merasa tidak terima dengan aksi pengeroyokan aparat desa dan warga, Ferdinand melaporkan peristiwa itu ke Polsek Dumoga Timur.

Sayangnya, hingga saat ini belum ada tersangka yang ditahan oleh pihak petugas.

“Saya menyesalkan kinerja Polsek Dumoga Timur yang terkesan tak mau berupaya menyelesaikan kasus pengeroyokan yang menimpa saya,” ujar Ferdinand.

“Jika dalam waktu 1 bulan kasus saya tidak menunjukkan perkembangan berarti, saya akan meminta Polda Sulawesi Utara untuk ambil alih,” tandas Ferdinand.(csr)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *