Konstruksi Tanggul Amburadul, Runtuh Menimpah Rumah Warga

MANADO,JURNAL6.COM- Konstruksi pembangunan tanggul di Kelurahan Malalayang Satu Barat disoroti warga yang berdomisili diarea tersebut. Itu diduga disebabkan oleh tanah longsor yang menimbun salah -satu rumah warga, Sabtu (16/1/2021).

Diketahui, korban yang tertimbun yakni, Meini Pondaag dan Hasan. Akibat Tanggul beton penahan tebing di belakang rumah mereka runtuh dan menghancurkan bagian belakang rumah sekaligus tempat indekos itu.

Padahal tanggul tersebut baru berusia sekitar sebulan setelah selesai dibangun dengan dana APBD Manado sekira Rp 390,4 juta selama September hingga Desember 2020.

Temmy Sarundajang (61), warga yang tinggal sekitar 100 meter dari lokasi longsor, mengatakan, bencana justru terjadi setelah tanggul dibangun. “Tinggal di sana sejak 1991, ia tidak pernah mengalami longsor besar,” ujarnya.

Dia mengatakan, warga mempermasalah kan konstruksi tanggul setinggi 12 meter itu yang berdiri tegak lurus, tidak bersandar ke tebing. Kedalaman fondasi diduga kurang, sedangkan tak ada penyangga yang menahannya. ”Ada yang pernah naik ke atas, ternyata sudah banyak retak. Ada celah juga antara tebing dan tanggul,” sorotnya.

mantan menjabat Kepala Lingkungan II Malalayang Satu Barat mengaku sudah menyarankan pembangunan tanggul sepanjang 85 meter tahun lalu. Sebab, meski tak pernah longsor, risiko tetap ada. ”Tetapi tidak pernah dianggarkan. Yang sekarang ada panjangnya cuma dua kavling rumah, mungkin 30 meter. Konstruksinya juga kurang bagus. Kontraktor harus tanggung jawab,” sebutnya.
Sementara itu, Kepala Dinas (PUPR) Kota Manado Royke Mamahit ketika dikonfirmasi oleh sejumlah wartawan bahkan lewat Whatsapp tidak ada jawaban.

(team JM)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *