Dampak Cuaca Ekstrim, KUPP Tahuna Larang Pelayaran Kapal Cepat dan Kapal Perikanan

Sangihe663 views

Sangihe, jurnal6.com

Tinggi gelombang yang di prediksi mencapai 2,5 sampai 4 meter akibat cuaca ekstrim mengharuskan Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (KUPP) Kelas II B Tahuna menunda keberangkatan kapal cepat dan melarang aktivitas nelayan dengan kapal perikanan.

Kepala KUPP Kelas II B Tahuna melalui pejabat pembuat komitmen, Meifrid Palanewen kepada sejumlah wartawan mengatakan, faktor keselamatan menjadi yang utama untuk kegiatan pelayaran. Olehnya setiap pemberangkatan kapal tetap memperhatikan update informasi dari BMKG.

Dijelaskan Palanewen, untuk saat ini kapal malam masih beroperasi tetapi sewaktu-waktu bisa saja ditunda pemberangkatannya.

“Kondisi cuaca saat ini kita tetap mengacu pada pelaporan BMKG, laporan BMKG terakhir khusunya cuaca maritim tinggi gelombang 2,5 sampai 4 meter. Jadi kita tetap waspada untuk tindaklanjut untuk pelayaran khususnya untuk pelayaran Manado-Tahuna Tahuna-Manado untuk kapal cepat saat ini untuk sementara kita memberhentikan untuk sementara waktu tidak melakukan pelayaran dikarenakan kondisi cuaca terkini, sedangkan untuk kapal malam kita perlu kewaspadaan melihat situasi kondisi cuaca,” jelas Palanewen.

Lanjut dia,Khusus untuk kapal perikanan dengan kondisi cuaca yang terjadi tidak memungkinkan adanya aktivitas penangkapan ikan oleh nelayan.

Masayarkat nelayan dihimbau tetap melihat kondisi cuaca dan tidak nekad melaut demi meminimalisir hal-hal yang tidak diinginkan.

“Untuk kapal nelayan kita sama sekali belum mengijinkan untuk melakukan aktivitas, tetapi bila terjadi mereka berlayar tanpa sepengetahuan kami itu berati resiko ditanggung oleh mereka sendiri” ujar Palanewen.

“Untuk sementara mengingat cuaca terkini kami juga menghimbau kepada masyarat perlu ke hati-hatian dalam melaksanakan aktivitas maritim khususnya pelayaran baik itu nelayan maupun kapal-kapal kecil yang ada kalau bisa lebih dilengkapi lagi untuk alat-alat keselamatan karena faktor keselamatan lebih penting dari segala-galanya,” tambahnya.

Ia berharap semua pihak terlebih masyarakat nelayan mematuhi hibauan tentang larangan aktivitas perikanan sambil terus melakukan kordinasi dan komunikasi dengan pihak BMKG untuk update cuaca terkini.(Ady)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *