Sangihe, jurnal6.com
Kenaikan Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) tidak serta merta meempengaruhi signifikan sesuai prosentase kenaikan terhadap aspek-aspek yang berdampak secara langsung diantaranya Transportasi, ketersediaan bahan kebutuhan pokok.
“Jadi kenaikan harga BBM ini diharapkan pengusaha tidak gegabah untuk menaikan harga,” ungkap Wakil Ketua DPRD Sangihe Michael Thungari, SE.MM mencermati penetapan harga BBM yang baru oleh Pemerintah.
Menurut Thungari, kenaikan harga BBM hanya sekian persen dari perhitungan biaya dalam menentukan berapa harga yang di bayar masyarakat.
“ Untuk kenaikan harga BBM memang harus terjadi, kemarin sudah diumumkan oleh Pemerintah tetapi, kita harus tau berapa persen kenaikan harga BBM. Dan itu hanya salah satu dari pengeluaran biaya,” kata Thungari.
“Salah satu contoh untuk tariff angkutan jika kenaikan BBM misalnya 30 persen, kenaikan tariff angkutan tidak 30 persen namun dilakukan penyesuaian sesuai dengan biaya-biaya yang dikeluarkan,” sambungnya.
Dia menambahkan, Kenaikan BBM merupakan realita yang harus didukung dimana kebijakan Pemerintah dengan menaikan harga BBM ada asas manfaat bagi masyarakat.
“Ini kebijakan secara nasional dan tentunya harus didukung sebab dari kenaikan ini juga ada bagian yang diterima masyarakat dari segi pemanfaatan dananya,” pungkasnya.
Dia berharap di Kabupaten Kepulauan Sangihe dengan adanya kenaikan BBM penyesuaian harga tidak terkesan merugikan masyarakat dan pelaku usaha. (Ady)
