Ada Proyek “Hantu” Berbandrol Miliaran Rupiah di Puncak Gunung Tumpa

MANADO,JURNAL6.COM- Dinas Pariwisata Kota Manado ternyata menyimpan dan sementara mengerja kan proyek berbandrol Miliaran rupiah diatas puncak Gunung Tumpa.
Penelusuran wartawan media online ini, dilokasi Gunung Tumpa tepatnya di Kelurahan Meras Kecamatan Bunaken Darat, terdapat dua proyek fantastis dengan nilai kontrak mencapai miliaran rupiah.

Data dilapangan menyebutkan , ada proyek yang diberi lebel Kontrak Kerja Konstruksi Harga Satuan berupa, Sub Kegiatan Pengadaan Pemeliharaan/ Rehabilitasi Sarana dan Prasarana Dalam Pengelolaan Destinasi Pariwisata Kabupaten/ Kota dengan pekerjaan, Pembangunan Jalan Setapak Dengan Nilai Kontrak sebesar Rp 1,688,496,000,00 Miliar yang diplot dari APBD Kota Manado (DAK) yang dikerjakan oleh CV Alva Jaya Anugerah.

Bukan hanya itu saja, dilokasi itu juga ada pembangunan Toilet dengan Nomor Kontrak D.13/PAR/PT/KONTRAK/VIII/2021 dengan Nilai Kontrak sebesar Rp 319,010.000,00 juta berasal dari Dana Alokasi Khusus (DAK) yang sementara dikerjakan oleh CV Deo Victory.
“Memang ada proyek yang sementara dikerjakan oleh Dinas Pariwisata diatas gunung Tumpa,” ucap sejumlah Masyarakat yang berada di Kelurahan Meras.


Menurut mereka, proyek itu terbilang besar dan bandrolnya mencapai miliaran rupiah, sehingga perlu kita awasi bersama proses pelaksanaan proyek tersebut.
“Bayangkan hele pembuatan toilet, nilainya fantastis mencapai ratusan juta. Mo beking toilet model bagemana itu,” ucap mereka.
Dan lebih memiriskan lagi , proyek ini sangat lamban dikerjakan. Padahal waktu yang diberikan hanya sekian bulan hingga tahun anggaran 2021 ini berakhir.
“Proyek miliaran rupiah kong baru dikerjakan. Sangat disesalkan nanti kualitasnya akan jadi jelek,” koar mereka.
Sementara itu pemerhati pembangunan Taufiq Tumbelaka, mengatakan seharusnya Pemerintah mendahulukan kepentingan masyarakat seperti, pemberian sembako bagi masyarakat miskin. Apalagi disaat Pandemi Covid-19 ini seharusnya kepentingan masyarakatlah yang didahulukan ketimban kepentingan pembangunan infrastruktur.

Ketua Litbang Masyarakat Jejaring Anti Korupsi di Sulut (MJKS) Utho Sari, menegaskan semua data pembangunan proyek (DAK) tahun anggaran 2021 yang sementara dikerjakan oleh Dinas Pariwisata bertempat di puncak gunung Tumpa sudah kami kantongi.
“Kami akan terus memplototi dan mengawasi super ketat pembangunan jalan setapak dan toilet yang ada di lokasi tersebut. Dan Anggaran berbandrol Miliaran rupiah itu harus kami awasi agar tidak salah peruntukan . Sebab nama baik Walikota dan Wakil Walikota ikut dipertaruhkan ,” pungkas wanita yang dikenal berani dan memiliki data lengkap terkait kasus-kasus dugaan korupsi di Sulut ini.
Kepala Dinas Pariwisata Lenda Neivy Pelealu melalui Kepala Bidang Hesdie, membenarkan adanya pembangunan jalan setapak dan toilet dilokasi gunung Tumpa.
” Memang anggaran itu berasal dari DAK dan yang mengerjakan proyek itu adalah dinas PUPR,” kata Hesdie.
Sementara itu, fenomena menarik terjadi diatas puncak gunung Tumpa, atau lebih keren disebut Bukit Doa. Dimana disitu ada proyek berbandrol Miliaran rupiah yang sudah diterlantarkan sehingga kelihatan kumuh dan menakutkan. Apalagi, didalam gedung itu ada MCK serta Gazebo yang sudah ditutupi ilalang dan semak belukar sehingga lokasi itu kelihatan Angker dan sering dijadikan tempat esek-esek bagi sejumlah pasangan yang sudah kebelet datang kesitu.
“Kasiang ini proyek miliaran rupiah diterlantarkan, kong so jadi lokasi esek esek,” koar Sammy dan Jules yang berada dilokasi tersebut.


(ROGAM)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *