Pemda Sangihe Usulkan Nama Nakes dan Non Nakes Calon Penerima Vaksin ke Kemenkes RI

Minsel98 views

Sangihe, Jurnal6 – Rencana Pemerintah melaksanakan Vaksinasi gratis periode pertama di awal tahun 2021 telah di persiapkan Pemerintah Kabupaten Kepulauan Sangihe terkait nama-nama penerima Vaksin.

Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Liunkedage Tahuna, dr Handri Pasandaran SE kepada jurnal6.com membenarkan saat ini pihaknya terkosentrasi dalam pengusulan penerima Vaksin input data ke Kementerian Kesehatan RI.

Daftar Tenaga Kesehatan dan Non Tenaga Tesehatan (Nakes Non Nakes) yang bekerja di Rumah Sakit dan fasilitas kesehatan lainnya sebagai calon penerima Vaksin telah di sampaikan melalui sistem informasi Sumber Daya Manusia (SDM) Kementerian Kesehatan RI, tahapan para calon penerima Vaksin akan di ferifikasi dan ditetapkan mengacu kriteria diantaranya dalam kondisi sehat.

“Nakes dan Non Nakes di rumah Sakit Liunkendage untuk dimasukan ke sistem informasi sumber daya manusia kesehatan di Kementerian Kesehatan RI, nama-nama ini kemudian akan kita daftarkan semau id nya di input di sana termasuk kondisi kesehatan dikirim melalui sistem informasi SDMK kemudian akan di olah di Kementerian kesehatan lalu ada penetapan dari Menteri atau Dirjen calon nama-nama penerima faksin gratis pada periode pertama,” jelas Pasandaran.

Ditambahkan Pasandaran, faksinasi periode pertama di khususkan bagi tenaga kesehatan dan non tenaga kesehatan sebagai garda terdepan dalam penanganan Covid 19 dengan tingkatan kerentanan yang tinggi. Faksinasi sebagai proteksi dalam mendukung pelaksanaan tugas Nakes dan non nakes yang bekerja di fasilitas kesehatan untuk penanganan Covid 19.

“Awalnya memang hanya Nakes tapi kemudian juga bagi tenaga Non Nakes bekerja di Rumah Sakit dan fasiliitas pelayanan kesehatan lainnya termaauk Puskesmas dan Klinik dan sebagainya. Karena kita tau bersama semau orang yang bekerja di fasilitaa pelayanan kesehatan seperti rumah sakit itu sangat beresiko pada potensi penularan Covid-19 baik dari pasien atau antara sesama petugas, jadi total hampir kurang lebih 500 orang lebih ada kematian tenaga kesehatan yang terpapar dengan Covid-19. Jadi kita perlu melindungi tenaga kesehatan ini karena merekalah yang paling beresiko yang selama ini berhadapan lansung dengan pasien-pasien Covid-19,” tambahnya.

Ia berharap masyarakat mendukung pelaksanaan faksinasi sebab telah melalui kajian demi keselamatan bersama tidak terprovoasi dengan berita bohong. (Ady)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *