Amurang, Jurnal6
Laporan soal adanya kepala sekolah (Kepsek) yang tidak netral, kembali masuk ke ruang Penjabat Bupati Minahasa Selatan (Minsel), Mecky Onibala. Laporan masyarakat itupun langsung ditindaklanjuti. Selasa (27/10/2020), ratusan kepala sekolah tingkat Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Tingkat Pertama (SLTP) dikumpulkan untuk dimasihati.
Onibala dalam sambutannya mengingatkan guru-guru untuk menjaga netralitas. Sebab, kata dia, sebagai ASN, guru-guru tidak bisa merangkap sebagai ‘tim sukses”.
“Kepala sekolah yang ikut membagikan masker, panji atau baliho para calon, itu melanggar aturan,” tegas Onibala.
Dalam aturan, kata dia, ASN yang terbukti melanggar netralitas akan dikenai sanksi ringan maupun berat.
“Sanksinya ada penundaan kenaikan pangkat, penurunan pangkat hingga yang paling berat adalah pemecatan,” tandasnya.
Untuk itu Onibala mengingatkan kepala sekolah untuk konsentrasi dalam tugas masing-masing.
“Jangan ada yang jadi tim sukses. Saya dapati, saya gunakan diskresi saya untuk mengganti saudara,” tukasnya.
Namun, jika ada kepsek yang tidak mau menjaga netralitas dan tetap bergerak menjadi tim sukses, Onibala mengatakan tidak lagi memberikan teguran dan alan langsung menggantinya.
“Kalu mo tes, coba jo,” kata Onibala mengingatkan.
Selain nasihat keras, Onibala juga berjanji untuk tidak mengganti kepsek yang bekerja profesional.
“Tapi tidak perlu takut. Kalai saudara bekerja dengan baik, saya jamin saudara tidak akan diganti,” imbuhnya.
Nasihat keras Onibala, akhirnya diterima ratusan kepsek. Itu dilihat dari respon mereka terhadap sambutan Onibala. Belasan kali aplaus dan tawa mewarnai sambutan Onibala.
Pada akhirnya, semua Kepsek berkomitmen untuk menjaga netralitas.
“Setuju untuk netral?,” tanya Oninala.
“Setujuuuu,” jawab ratusan Kepsek.
Kegiatan itu dihadiri Kepala Dinas Pendidikan, Fietber Raco, Staf Khusus Gubernur, Ferry Sangian, serta sejumlah kepala bidang di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Minsel.(rul mantik)
