Sangihe, jurnal6.com
Kabupaten Kepulauan Sangihe hingga saat ini masih 0 kasus Gangguan Ginjal Akut (GGA) yang dialami akibat penggunaan obat sirup.
Hal ini dikatakan Kepala Dinas Kesehatan Sangihe dr Handry Pasandaran ME saat dikonfirmasi.
“Sampai hari ini Kabupaten Sangihe tidak memiliki kasus terkonfirmasi atau pun suspec GGA, belum ada laporan pendahuluan dari puskesmas maupun rumah sakit bahwa mereka sementara menangangi kasus GGA,” Kata Pasandaran.
Setiap Puskesmas dan Rumah Sakit, kata Pasandaran harus menyampaikan apa bila menangani pasien dicurigai GGA.
“Saya juga sudah menyampaikan bahwa mau GGA karena apa pun itu dilaporkan dulu, nanti akan di cari tau apakah GGA ini karena faktor obat tertentu seperti obat sirup dengan zat tambahan atau bukan,” ucap Pasandaran.
Lanjut dikatakannya, jika sudah ada informasi pihaknya akan menyeleksi mana yang dicurigai berkaitan dengan faktor tambahanya zat-zat pada obat sirup sebagaimana sudah di edarkan oleh balai POM.
“Sebenarnya gejala GGA yang di alami itu sama dimana awal-awal anak mengalami penurunan produksi urin yang sangat jauh, atau memang tidak ada urin sama sekali dan biasanya disertai gejala lain yakni demam ringan, rasa mual, perut terasa kembung, nafsu makan akan berkurang, anak akan merasakan lemas,” bebernya.
Dia pun berharap, agar orang tua atau masyarakat tidak mersep sendiri obat jika sedang sakit.
“Dan apabila sudah terlanjur
membeli secara mandiri obat tersebut langkah pertama yang harus dilakukan adalah hentikan, jangan minum lagi, jangan diteruskan bawa sisa obatnya, bawa anak ke dokter, untuk di periksa,” pungkas Pasandaran. (Ady)
