Manado, Jurnal6.com
Bekerja sama membangun generasi bangsa yang berkualitas dan produktif, Polda Sulut dan Unsrat Manado menggelar seminar Wawasan Kebangsaan Intelektual Muda di Masa Pandemi dan Medsos, Selasa (15/3/2022).
Kapolda Sulawesi Utara Irjen Pol Mulyatno yang menjadi narasumber dalam kegiatan ini menyampaikan implementasi 4 konsensus dasar bangsa yaitu Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika, dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara serta pembinaan Karakter Bangsa.
“Nilai-nilai kebangsaan ini menjadi panduan dan pedoman bagi Bangsa Indonesia, untuk membangun jati diri bangsa (nation character building), dan membangun kesadaran mengenai sistem kenegaraan dan sistem nasional, dalam menata kehidupan bangsa dan negara (national system building),” ujar Irjen Pol Mulyatno.
Menurutnya, nilai-nilai kebangsaan perlu disosialisasikan, diinternalisasikan, dan diinstitusionalkan secara terus menerus kepada semua generasi bangsa dan disesuaikan dengan dinamika tuntutan perkembangan zaman.
Kapolda pun menyampaikan apresiasi dan menyambut baik bisa saling berbagi pengalaman dengan jajaran Unsrat.
“Ini sungguh kehormatan yang luar biasa di hadapan Rektor dan para Dosen, kita bisa saling berbagi pengalaman, saling sharing dengan suasana penuh keakraban,” ujar Irjen Pol Mulyatno.
Diketahui kegiatan ini turut dihadiri oleh Rektor Unsrat Prof Dr Ir Ellen Joan Kumaat M.Sc DEA, para Dekan, para Dosen Universitas Sam Ratulangi Manado dan para PJU Polda.
Rektor Unsrat dalam sambutannya mengucapkan selamat datang sekaligus ungkapan terimakasihnya kepada narasumber yang bersedia hadir dalam acara ini sekaligus boleh memberikan materi bagi undangan lainnya yang hadir di tempat tersrbut. Kurang lebih sebanyak 1.000 mahasiswa yang mengikuti secara online.
Kepala Badan Kesbangpolda Provinsi Sulut Fery RJ Sangian SSos MAP, saat membacakan sambutan Gubernur mengatakan perkembangan teknologi informasi semakin pesat.
Di sisi lain pandemi juga telah mempercepat digitalisasi disegala line kehidupan masyarakat secara universal membuat tantangan baru bagi seluruh stakeholder yakni pemerintah pelaku bisnis akademisi, media dan komunitas. (lla)
