MANADO, JURNAL6.COM – Ini menjadi tanda awas bagi Badan Pengelolah Pendapatan Daerah (Bappenda) Manado. Pasalnya memasuki triwulan pertama, kondisi capaian pajak dan retribusi daerah masih terbilang minim dan memprihatinkan.
Itu dikarenakan, pasokan pajak dan retribusi Daerah dari target tahun 2022 sebesar (Rp 407 miliar), realisasinya baru mencapai (Rp 21,028 ,242,369 Miliar) atau 5,17 persen.
Informasi dilapangan menyebutkan, capaian realisasi itu berasal dari, Pajak Hotel, Pajak Restorant, Pajak Hiburan, Pajak Reklame, Pajak Parkir, Pajak Air Tanah, Pajak Sarang Burung Walet, PBB, BPHTB,PPJ PLN dan Non PLN serta Retribusi Kebersihan yang masih dibawah standarisasi alias minim.
“Memasuki triwulan pertama, capaian pajak dan retribusi Daerah baru Rp 21,028 Miliar,” ucap Kepala Bappenda Steven Rende SH,MH melalui Kepala Bidang Pembukuan dan Pelaporan Lufry Gerungan SE.
Menurut Lufry, nominal capaian ini akan tetap digenjot untuk mendapatkan target yang dibebankan selama satu tahun anggaran 2022.
“Memasuki triwulan pertama, Ini capaian kami dari Badan Pengelolah Pajak dan Retribusi Kota Manado serta realisasi penerimaan PAD tahun 2022,” tukasnya.
Sementara itu Kepala Badan Pengelolah Pendapatan Daerah (Bappenda) Kota Manado Steven Rende SH,MH membenarkan bahwa capaian realisasi retribusi PAD baru sebesar Rp 21,028 Miliar atau 5,17 persen.
“Meskipun target yang diberikan terbilang sangat besar, kamipun akan terus berupaya bekerja semaksimal mungkin dengan menerjunkan sebagian besar ASN ke lapangan untuk mencari semua potensi pembayar retribusi PAD,” tegas mantan Sekretaris Dewan Kota Manado ini.
Sementara itu informasi akurat yang diperoleh , tahun 2021 lalu, capaian retribusi (PAD) Bappenda jebol. Dimana dari target Rp 350 Miliar, yang tercapai hanya Rp 2,73 Miliar sehingga roda kepemimpinan pun digulirkan.
“Tahun lalu torang nyanda capai, apalagi ada pandemi covid-19 yang melanda dengan munculnya varian baru Omicron,” keluh sejumlah ASN Bappenda. (Rogam)
