Cakalang Fufu Warga Kawanua Fecky Tumbal, Laris Manis di Jabodetabek

MANADO,JURNAL6.COM- Ikan Cakalang fufu warga Kawanua kawanua Fecky Tumbal di jabodetabek laris maniz.

Buktinya, pria yang berhenti dari pekerjaan sebagai sopir kantor dan pribadi selama hampir 18 tahun di Jakarta ini memulai produksi ikan Cakalang Fufu berawal dari ide keluarga Jhon Taebenu Malonda.

Itu dikarenakan Keluarga yang suka memperhatikan orang-orang yang susah inipun dengan sukarela memberikan modal sebesar Rp 1 juta di percayakan kepada Fecky Tumbal untuk memulai produksi ikan Cakalang Fufu.

“Waktu saya sudah tidak memiliki pekerjaan , keluarga Taebenu-Malondalah yang membantu kami,” ujar Fecky.

Diapun bercerita, pada tanggal 1 November 2010, saya memulai produksi ikan, sebanyak 25 ekor atau (57,3 kg) ikan Cakalang mentah. Dan dengan keuletan serta kerja keras dengan sungguh sungguh hati, kami bisa memproduksi ikan Cakalang Fufu dalam kurun 1 tahun. “Pertama hasil produksi meningkat terus. Dan demi memenuhi para penggemar Cakalang Fufu kawanua.” tukasnya.

Lelaki familiar inipun menceritakan, sejak saat itu juga produksi Ikan Cakalang Fufu dapat kami eksport baik dalam Negeri maupun Mancanegera. Bahkan kami bisa memproduksi terus dalam sebulan sebanyak 230 kg ikan Cakalang mentah. “Memang dalam perjalanan usaha kami banyak mengalami pasang surut bahkan cemohan dari beberapa orang yang melihat usaha kami berkembang sedikit demi sedikit.” tuturnya.

Selain itu kata pria yang dikenal setia dalam pelayanan digereja Advent Jakarta ini, pun memasuki tahun ke lima, produksi ikan Cakalang Fufu kami terus meningkat pesat hingga sebulan mampu memproduksi sekitar 700 kg Ikan Cakalang Fufu . Dan peningkatan demi peningkatan berjalan terus karena kami selalu bergantung kepada Tuhan sebagai sumber segala berkat.

“Dalam memenuhi kebutuhan para pelanggan, kami pernah di usir oleh kepolisian dan satpam dari salah satu perusahan karena kami tinggal di rumah dari mantan seorang Direktur salah satu perusahaan. Dan kebetulan kami tinggal di rumahnya dan memproduksi Cakalang Fufu di Daerah Ciater.” ujarnya.

Feckypun menambahkan , kemudian kami keluar dari rumah itu sambil mencari tempat tinggal untuk melanjutkan usaha kami sambil berdoa kepada Tuhan memohon petunjuk. Sehingga doa kami di jawab. Dan ada seorang bapak kebetulan mendengar jeritan kami, dia mengijinkan rumahnya di tempati selama 6 tahun dan kami sewah itu untuk melanjutkan produksi ikan Cakalang Fufu
“Dirumah pak Lurah Ciater dengan tidak patah semangat kami kerja bersama 4 karyawan dalam membantu berkembangnya usaha ini hingga bulan demi bulan bahkan tahun demi tahun kami jalani dengan antusias,” tuturnya bercerita. Lelaki asal Kepulauan Talaud di ujung Sulawesi Utara inipun mengatakan, dengan rasa bersyukur memasuki tahun ke 11, tepatnya tanggal 1 November 2021 usaha kami meningkat terus dengan pimpinan Tuhan Yang Maha Esa. Dan sekarang kamipun bisa memproduksi ikan Cakalang Fufu dalam sebulan mencapai 5.334 kg (5,3 ton) dengan omset sebanyak Rp 250.792.000/ sebulan sehingga kami bisa menjalani bisnis ini dengan penuh doa dan harapan kedepannya usaha ini dapat meningkat sehingga banyak bantuan kami sumbangkan buat pembangunan Gereja dan membantu fakir miskin .

(RONALD GAMPU/ROGAM)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *