Walikota Andrei Angouw, Tegaskan Kepala Bappenda Harke Tulenan, Harus Poenya Inovasi dan Trik di Lapangan

MANADO,JURNAL6.COM- Walikota Manado Andrei Angouw memimpin rapat Evaluasi di Pendapatan Daerah. Itu dilakukan karena sampai saat ini pasokan PAD pada sektor pajak belum menunjukan hasil yang maksimal . Apalagi dimasa Pandemi Covid-19 ini.

Bukan hanya itu saja, teriakan para ASN agar insentif mereka diberikan tak kunjung surut. Padahal, data yang diperoleh pasokan retribusi PAD melalui sektor pajak belum tercapai.

Rapat yang dihadiri Sekretaris Daerah Kota Manado Micler C.S. Lakat, Kepala Badan Pendapatan Daerah Kota Manado beserta pejabat teknis lainnya mendapat perhatian serius dari sang pemimpin Kota Manado.

Pada kesempatan itu Kepala Bapenda Harke Tulenan Msi, melaporkan secara keseluruhan realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari bulan Agustus sampai September 2021 ini. Dan yang dilaporkan dalam rapat evaluasi ini adalah progres pajak hotel, pajak restoran, pajak hiburan, pajak reklame, pajak parkir, pajak air tanah, pajak sarang burung walet, PBB, BPHTB dan PPJ PLN dan Non PLN.

Pada kesempatan itu juga di sampaikan simulasi kenaikan (NJOP) yang diuji coba di 3 Kelurahan, termasuk pemutahiran data NJOP. Hal ini dilakukan untuk menaikkan NJOP tahun 2022.

Menanggapi laporan pelaksanaan dilapangan yang disampaikan pihak Bapenda, Walikota menggarisbawahi beberapa hal yang harus disikapi serius oleh instansi tersebut , termasuk bagaimana Wajib Pajak dapat membayar secara online.

“Saya berharap agar pajak-pajak dapat dioptimalkan mulai bulan ini, dan kita semua harus dapat menganalisa potensi pajak yang ada dilapangan.” ucap Andrei lebih jauh kata pria jebolan Southern University Amerika Serikat ini, nanti soal ini akan disampaikan ke ketua-ketua Lingkungan (Kaling) untuk ikut membantu mengidentifikasi wajib pajak dilapangan termasuk identifikasi bangunan-bangunan baru yang ada dilingkungan mereka.

” Ngoni kwa harus ada inovasi serta trik-trik dilapangan dalam rangka menutupi piutang misalnya ada isentif atau diskon denda agar wajib pajak termotivasi untuk membayar pajak kong supaya PAD yang ketinggalan ini dapat dikejar,” tegas Walikota terkaya nomor 4 di Indonesia ini.

Dalam rapat rutin evaluasi Pendapatan Daerah ini dilaksanakan dengan memperhatikan Protokol Kesehatan (Prokes) yang ketat. Makanya sebelum dilaksanakan rapat, semua peserta rapat diharuskan mengikuti Swab Antigen terlebih dahulu untuk memastikan bahwa yang akan ikut rapat memiliki hasil Negatif ketika di tes Swab Antigen.

(RONALD GAMPU)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *