RS Lapangan Covid Kitawaya Dinilai Tidak Siap, BW : Ini Kondisi Darurat Kesehatan Pemerintah Harus Bergerak Cepat

Jurnal6 Manado – Lonjakan kasus covid 19 di Sulawesi Utara membuat sejumlah fasilitas kesehatan di daerah ini mulai dipenuhi pasien yang dirawat maupun yang dilakukan tindakan isolasi.

Namun sayangnya salah satu fasilitas kesehatan dengan anggaran puluhan milyar rupiah yakni Rumah Sakit Lapangan Covid Kitawaya Manado yang baru diresmikan Gubernur Olly Dondokambey Maret 2021 lalu belum dimanfaatkan secara maksimal bahkan terkesan kurang siap.

Hal tersebut mendapat sorotan ketua komisi IV DPRD Sulut Braien Waworuntu.

Ia meminta pemerintah segera memanfaatkan gedung tersebut untuk pelayanan kesehatan masyarakat yang butuh perawatan akibat covid 19.

” Pemerintah lewat instansi terkait harus bergerak cepat, apa gunanya bangunan itu dibuat dengan anggaran milyaran rupiah dari uang rakyat tetapi belum dimanfaatkan, padahal lonjakan penyebaran covid di daerah kita setiap harinya bertambah, Dinas Kesehatan Provinsi harus bergerak cepat karena ini menyangkut kesehatan bahkan nyawa rakyat kita di Sulawesi Utara, ” tegas Politisi NasDem ini.

Selain itu legislator Dapil Minahasa – Tomohon ini berharap penanganan terhadap masyarakat yang terkonfirmasi covid 19 dilakukan lebih efektif dan tepat sehingga masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik.

” Ini kondisi darurat kesehatan apalagi sudah diberlakukan PPKM oleh pemerintah provinsi dan kabupaten/kota, harus jemput bola manfaatkan dengan maksimal fasilitas yang sudah ada contohnya Rumah Sakit Lapangan Kitawaya ini, Kesehatan masyarakat nomor satu” tandas BW sapaan akrabnya.

Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan dr. Debbie Kalalo yang dikonfirmasi melalui sambungan WhatsaApp 0853 9959 **** tidak merespon sedikitpun pertanyaan wartawan meski pesawat telepon dalam kondisi aktif.

Pantauan media jurnal6.com di lokasi RS Lapangan Kitawaya Kamis (8/7/21) sekitar pukul 11.00 siang situasi gedung tersebut sangat lengang bahkan tidak terlihat petugas kesehatan yang berjaga layaknya sebuah rumah sakit darurat.

Mirisnya lagi salah satu pintu utama dalam kondisi rusak bahkan pintu yang menjadi akses keluar masuk dalam posisi terkunci.

Namun anehnya saat wartawan kembali sekitar pukul 16.00 WITA kondisi sudah berubah, sudah ada dua petugas terlihat duduk di kursi depan pintu masuk.

” Tadi torang ada di lantai dua pak, kami disini hanya menerima pasien rujukan, ” ujar salah satu petugas memberi alasan saat dikonfirmasi. (stem)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *