Sekolah Tatap Muka Segera Dimulai, Dinas Pendidikan Wajibkan Sekolah Terapkan Prokes Ketat

Minsel424 views

Amurang, Jurnal6
Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel), segera memberlakukan sekolah tatap muka.

Rencananya, pekan depan sekolah tatap muka akan dimulai. Informasi ini disampaikan Kepala Disdikpora Minsel, Fietber Raco kepada Tribun Manado, (6/7/2021).

Menurut Fietber, rencana sekolah tatap muka tetap jalan, sebab Surat Keputusan 4 Menteri tentang sekolah tatap muka belum dicabut.

“Kan SK 4 Menteri belum dicabut. Jadi, jadwal kita untuk sekolah tatap muka masih jalan. Rencananya, pekan depan sudah ada sekolah tatap muka,” aku Fietber Raco.

Aturan untuk sekolah tatap muka, jelas Fietber, sudah dia siapkan. Petunjuk teknis itu akan segera dibagikan di semua sekolah di wilayah Kabupaten Minsel.

“Petunjuk teknis pelaksanaan sekolah tatap muka sudah ada. Tinggal akan dibagikan di semua sekolah sebelum sekolah tatap muka dimulai,” jelasnya.

Dalam juknis itu, papar Fietber, telah diatur protokol kesehatan sekolah tatap muka.

“Untuk masuk di dalam halaman sekolah saja sudah diatur. Baik siswa maupun guru, wajib mencuci tangan pakai sabun sebelum masuk halaman sekolah,” terangnya.

Petugas Covid-19 internal sekolah akan disiapkan untuk penerapan protokol kesehatan.

“Petugas harus memantau semua orang yang masuk di dalam halaman sekolah. Mereka akan berjaga di pintu masuk selama proses belajar mengajar,” tandasnya.

Aturan harus mengenakan masker adalah suatu keharusan. Yang tidak memakai masker tidak diperbolehkan masuk.

“Semua wajib mamakai masker. Tidak diperbolehkan masuk kalau tidak memakai masker,” tegas Fietber.

Kapasitas tampung pelajar di dalam ruangan pun sudah diatur.

“Jumlah siswa di dalam ruangan tidak boleh melebihi 50 persen. Misalnya kapasitas ruang kelas 34 orang, berarti hanya bisa menampung 17 siswa,” papar Fietber.

Pengaturannya, tambah Fietber, 50 persen siswa belajar di rumah, 50 persen belajar di sekolah.

“Jadi para siswa akan masuk bergantian. 50 persen di rumah, 50 persen di sekolah. Begitu juga sebaliknya, setelah itu 50 persen yang belajar di rumah gantian belajar di sekolah pada waktu berikutnya,” pungkas Fietber.(csr/adv)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *