Benny Ramdhani Pernah Terpapar Corona, Tetap Percaya Tuhan.

MANADO,JURNAL6.COM- Meningkatnya wabah virus Corona (Covid 19) di dunia bahkan telah menyebar sampai ke ke Indonesia membuat pemerintah mengalihkan semua perhatian termasuk dana APBN/APBD untuk penanganan penyakit yang sangat mematikan tersebut.

Alhasil, munculnya virus Corona yang disebut penyakit cukup ganas karena telah memakan korban jiwa bahkan pasien atau penderita ataupun masyarakat harus diisolasi di ruangan tersendiri baik di rumah sakit ataupun isolasi mandir di rumah membuat masyarakat sangat takut terjangkit penyakit tersebut. Hal-hal ini yang membuat masyarakat dianjurkan cuci tangan, jaga jarak dan terlebih berdiam di rumah.

Lalu bagaimana penyakit Corona di mata pejabat negara sekaligus politisi handal Sulut yang kini dipercayakan bapak Presiden Jokowi sebagai Kepala BP2MI, Benny Rhamdani

Ini kesaksian Benny Rhamdani soal penyakit Corona. Menurut mantan legislator Sulut ini, dirinya tidak percaya akan penyakit Corona. “Saya awalnya orang yang sama sekali tidak percaya terhadap penyakit Corona,” ungkap Brani sapaan akrab Kepala BP2MI saat berbincang-bincang di Swisbel Hotel. Rabu (20/01/2021)

Brani menuturkan, karena ketidak percayaan dirinya terhadap penyakit mematikan itu, maka dirinya tidak takut bahkan tak segan-segan bersalaman dengan sahabat, rekan kerja bahkan tamu saat menjabat Kepala BP2MI RI.

“Istri dan anak saya sudah pernah positif Corona tapi saya tidak pernah” aku Brani.
Selama enam bulan dirinya melaksanakan tugas kenegaraan tidak pernah takut dengan penyakit yang namanya Corona.

Padahal sosok politisi yang pernah menjadj anggota DPD RI perwakilan Sulut ini, punya penyakit bawaan yakni asma. Namun dirinya selalu berpegang teguh bahwa selama imun kuat akan terhindar dari penyakit mematikan tersebut.

“Tanggal 26 Desember saya drop, saya baru tau saya positif penyakit Corona,” terangnya. Dikisahkan Brani, awal dirinya mengetahui bahwa diserang penyakit Corona setelah penciumannya mulai terganggu.

“Saya mau pergi sholat, biasanya pakai minyak wangi seperti juga sahabat-sahabat saya orang Kristen mau ke gereja juga pasti pakai minyak wangi,” cerita Brani. Walaupun minyak wangi sekelas pejabat negara ini wanginya cukup menggoda tapi Brani mulai hilang indra pencimannya.

“Kok, bau wanginya tidak ada. Pulang sholat, saya pakai lagi minyak wangi tapi aroma wanginya tidak ada. Saya pikir, mungkin karena minyak wanginya sudah hampir habis sehingga aromanya sudah hilang,” ungkapnya.

Tak puas dengan minyak wangi sendiri, sosok yang dikenal dekat dengan rakyat ini meminta minyak wangi anaknya. “Saya sudah pakai minyak wangi anak saya tapi penciuman tetap hilang. Di sini saya baru tau bahwa tubuh drop kemudian saya ditemani staf karena istri sudah pulang ke Manado, maka saya langsung periksa dan hasilnya positif Corona,” katanya.

Setelah positif, Brani kemudian diisolasi Mandiri selama 16 hari mandiri. “Saya baru sadar penyakit Conana ini ada, tubuh saya lemah dan merasa demam. Pokoknya penyakit ini sangat sakit sekali,” ungkap Brani. Tapi katanya saat kena penyakit itu membuat dirinya lebih dekat dengan Tuhan. “Itu pikiran ketakutan, maka rajin sholat dan rajin olahraga dan puji Tuhan isolasi mandiri selesai,” pungkas Bung Benny saat mengakhiri pembicaraan.

(Rogam)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *