Untuk Pertama Kali Gaji Guru Honorer Diusulkan Masuk APBD, Bupati Onibala: Akan Saya Perjuangkan!

Minsel204 views

Amurang, Jurnal6
Untuk pertama kalinya insentif guru honorer akan masuk Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel). Selama bertahun-tahun, ratusan guru honorer di Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel) menerima ‘gaji’ tak manusiawi karena tak dianggarkan dalam APBD. Per bulan ada yang hanya dapat Rp167 ribu. Jadi, dalam 3 bulan mereka hanya mendapatkan Rp 500 ribu.

Merasa tak adil, ratusan guru honorer menemui Penjabat Bupati Minsel, Mecky Onibala, Senin (2/11/2020). Mereka mengeluhkan kecilnya insentif yang mereka terima.

“Bayangkan pak bupati, dalam triwulan kami hanya dibayar 500 ribu rupiah. Itupun masih akan berkurang karena ada beberapa berkas yang harus kami fotocopy. Bagaimana kami bisa makan dengan gaji sekecil itu,” ungkap salah satu guru honorer.

Ketika ditelusuri, insentif guru honorer tidak dialokasikan khusus dalam APBD. Insentif mereka hanya dibayar melalui dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Padahal, mereka diangkat dengan SK Bupati.

“Pak bupati, kami diangkat dengan SK bupati, tapi honor kami dibayar oleh pihak sekolah dengan dana BOS. Tentunya tidak bisa mencukupi kebutuhan kami,” imbuh guru honorer lainnya.

Mereka mengakui, beberapa kali masalah itu dikeluhkan kepada pemerintah daerah, tapi tak pernah ditindaklanjuti.

“Sudah beberapa kali kami berjuang agar insentif kami diperhatikan, namun selama bertahun-tahun keluhan kami tak digubris. Jadi, kami sangat memohon bantuan pak Bupati, Mecky Onibala” pinta para guru honorer itu.

Keluhan itu mendapat perhatian khusus Bupati Minsel, Mecky Onibala. Menurut dia, insentif guru honorer mestinya masuk dalam APBD.

“Iya. Nanti saya perintahkan TAPD menganggarkan insentif guru honorer. Saya akan perjuangkan masuk dalam APBD,” tandas Onibala yang saat itu didampingi sejumlah staf khusus.

Ditegaskannya, guru honorer sangat penting dalam pembentukan Sumber Daya Manusia (SDM) di Minsel. Oleh sebab itu, nasib mereka tidak bisa diabaikan.

“Nasib guru honorer harus kita perhatikan, bukan dibiarkan. Sebab peran mereka dalam membentuk SDM, sangat besar. Jika perlu, saya tidak akan tandatangani APBD jika tidak ada anggaran untuk insentif guru honorer. Besarannya nanti akan disesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah,” papar Onibala.

Dia pun meminta beberapa Staf Khusus Bupati untuk menindaklanjuti dan mengawal aspirasi para guru honorer itu.(rul mantik)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *