Hari Sumpah Pemuda, Unsrat Bersatu dan Bangkit di Masa Pandemi Covid-19

Manado270 Dilihat

Manado, Jurnal6
Meski tak bisa dilakukan seperti tahun-tahun sebelumnya untuk peringatan perayaan Sumpah Pemuda 28 Oktober 2020 karena masih dalam masa pandemi, namun tak mengurangi semangat untuk memupuk rasa persatuan generasi muda khususnya mahasiswa Unsrat.

Rektor Unsrat, Prof Dr Ir Ellen Joan Kumaat MSc DEA dalam kesempatan tersebut memberikan ucapan selamat sekaligus ajakan untuk memaknai hari sumpah pemuda tahun ini dengan “Bersatu dan Bangkit” sesuai tema yang diusung.

Kumaat mengatakan masa sulit akibat pandemi ini harus dijadikan pembelajaran untuk penguatan mental dan karakter. “Sudah lebih dari 7 bulan Indonesia dan dunia berjibaku melawan pandemi COVID-19. Seluruh lapisan masyarakat tanpa terkecuali mengalami masa yang sulit. Namun tidak ada artinya keresahan apabila kita tidak dapat menemukan solusi untuk bangkit bersama. Mari nyalakan lagi semangat dari Kongres Pemuda 1928,” kata Kumaat.

Lanjutnya, masa pandemi harus menjadi pembelajaran, penguatan mental dan karakter, serta ruang kreativitas bagi kita semua. Sudah waktunya kita pemuda Indonesia untuk bersatu dan bangkit menciptakan terobosan dan inovasi yang akan membantu bangsa ini melompat melampaui keterbatasan. 

“Hanya dengan persatuan kita dapat mewujudkan cita-cita bangsa,tema Bersatu dan Bangkit sesungguhnya diperuntukkan untuk seluruh elemen bangsa, tetapi bagi pemuda menjadi keharusan karena di tangan pemuda Indonesia bisa lebih maju meski di era pandemic covid 19,” ujar rektor.

Lanjutnya, pemuda Indonesia harus memiliki karakter, kapasitas, kemampuan inovasi, kreativitas yang tinggi, mandiri, inspiratif serta mampu bertahan dan unggul dalam menghadapi persaingan dunia.“Gerakan revolusi mental menemukan relevansinya dengan pembangunan karakter kita bisa kuat, tangguh dan kokoh ikut serta dalam percaturan pemuda di dunia,” bebernya.

Menurutnya, bangsa ini tidak lagi harus bertahan dan menghadapi dampak negatif dari modernisasi dan globalisasi , tapi harus mampu memberikan warna untuk mengubah dunia dengan tekad dan semangat dan tentunya didukung oleh ilmu pengetahuan dan teknologi.

“Kalau pemuda generasi dahulu mampu keluar dari jebakan sikap-sikap primordial suku, agama, ras dan kultur, menuju persatuan dan kesatuan bangsa, maka tugas pemuda saat ini adalah harus sanggup membuka pandangan ke luar batas-batas tembok kekinian dunia. Mampu melakukan inovasi dan kreatifitas di era pandemic covid 19” katanya.

Kumaat juga menambahkan, demi menyongsong masa depan dunia yang lebih baik dirinya mengajak kepada seluruh pemuda untuk tetap menjaga persatuan bangsa.

“Wahai pemuda Indonesia, dunia menunggumu, berjuanglah, lahirkan ide-ide, tekad dan cita-cita, pengorbanan dan perjuanganmu tidak akan pernah sia-sia dalam mengubah dunia,” pungkasnya.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *