Bertaruh Nyawa Cegah Covid-19, APD Petugas Perbatasan Tatapaan Memprihatinkan

Minsel129 views

Wabup Minsel, Franky Wongkar, saat turun lapangan memantau pos penjagaan perbatasan.(foto: ist)

Amurang, Jurnal6
Pencegahan penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) di Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel), masif dilakukan. Semua pintu masuk perbatasan dijaga ketat petugas gabungan. Sayangnya, Alat Pelindung Diri (APD) yang digunakan petugas, cukup memprihatinkan.

Itu terpantau di perbatasan Minsel di Tatapaan, Kamis (16/4/2020) kemarin. Petugas dari Dinas Kesehatan menggunakan APD seadanya dalam melaksanakan tugas. Pakaian itupun digunakan secara bergantian.

Sementara, petugas Kepolisian, TNI dan dari Dinas Perhubungan, tidak menggunakan APD lengkap. Mereka hanya memakai masker, itupun masker yang terbuat dari kain.

Kondisi petugas gabungan yang bertaruh nyawa memutus mata rantai Covid-19, memantik prihatin banyak orang.

“Kasihan para petugas ini. Mereka menggadaikan nyawa mereka untuk menjaga kita, sedangkan APD yang mereka pakai tidak akan mampu menangkal virus corona,” kata Arfan Boki, warga Minsel yang lewat di pos jaga perbatasan di Tatapaan.

Dia meminta Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan untuk memperhatikan keselamatan petugas jaga perbatasan.

“Pemkab Minsel harus peka. Tolong berikan APD yang benar-benar aman buat para penjaga perbatasan. Semua harus pakai. Baik itu tenaga medis, TNI, Polri, Perhubungan maupun Pol PP. Sayangi nyawa mereka,” tandas dosen di salah satu perguruan tinggi ternama di Sulawesi Utara itu.

Mirisnya lagi, kata Arfan, ternyata para petugas itu diberi makan oleh warga setempat. “Mereka mengakui bahwa warga yang memberi mereka makan. Kan ada anggaran pencegahan Covid-19 miliaran rupiah. Mengapa hal kecil ini saja tidak diperhatikan pemerintah? Stop memberikan bantuan jika itu hanya penciteraan. Saatnya kita bekerja dengan mengutamakan kemanusiaan,” pungkas Boki.(rul mantik)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *