MARAKNYA aksi tawuran dan demo yang berujung anarkis membuat keprihatinan berbagai pihak. Unsrat bekerjasama dengan Kepolisian Daerah Sulut menggelar diskusi bersama Merajut Kebersamaan Dalam Kebhinekaan, Stop Hoax dan Ujaran Kebencian.
Wakil Kepala Kepolisian Daerah SULUT Brigjen Pol. Drs. Alex Mandalika dalam sambutannya mengatakan, Rektor Universitas Sam Ratulangi yang menyandang Rektor terbaik di Indonesia, semua civitas akademika harus mendukung, jangan justru Unsrat yang memulai atau sebagai garda terdepan dalam aksi-aksi anarkis.

“Kepolisian Daerah Sulut jangan jadi musuh oleh adik-adik mahasiswa, sepanjang aksi damai dilakukan Kepolisian Daerah akan mengawal dan mendampingi bahkan akan memfasilitasi sebagai mediator,” kata Mandalika.
Lanjutnya, diskusi ini jangan hanya sekedar sosialisasi tetapi ada satu gerakan yang masif, sistematis dan terstruktur bagaimana memerangi hoax, kita semua elemen masyarakat harus menciptakan situasi yang kondusif, untuk bisa hidup rukun.
“Stop hoax dan ujaran kebencian khususnya bagi kalangan mahasiswa, marilah kita terus ciptakan perdamaian dan kerukunan untuk kesejahteraan bersama,” tambahnya.
Rektor Universitas Sam Ratulangi yang diwakili oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Drs Tuerah August Musa Ronny Gosal MSi mengungkapkan mahasiswa jangan lagi terjadi tawuran-tawuran yang sesungguhnya tidak mencerminkan sebagai insan akademis. “Kita boleh berbeda, tapi kita hidup dalam suasana rukun dan damai,” ujarnya.(lla)