Kerusuhan Buton, Dua Korban Meninggal Dunia

Berita Utama217 views

Jurnal6 – Dua warga tewas akibat bentrok di Desa Sampoabalo dan Desa Gunung Jaya, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara (Sultra). Hasil pemeriksaan sementara, keduanya meninggal dunia akibat serangan senjata tajam. “Korban yang meninggal dunia antara lain karena luka benda tajam,” ujar Plt Kepala Dinas Kesehatan Buton, Djufri, seperti dikutip di laman Antara, Kamis (6/6/2019).

Tidak hanya korban tewas, namun sejumlah warga juga mengalami luka bacok dan terjangan anak panah. Belum diketahui berapa total korban luka akibat kerusuhan tersebut. “Lebih detailnya kita belum bisa memastikan karena masih dalam pemeriksaan,” kata Djufry.

Hingga kini, kondisi di kedua desa itu masih mencekam. Petugas kepolisian dan TNI terpaksa harus berjaga-jaga untuk mengantisipasi kerusuhan susulan. Sementara, kepulan asap masih mewarnai Desa Gunung Jaya.

Diberitakan sebelumnya, bentrok antar warga terjadi pada Rabu (5/6/2019) sore kemarin. Bentrok itu mengakibatkan hangusnya 87 rumah karena dibakar, dan 700 warga mengungsi. 

Bupati Buton, La Bakry mengatakan, 87 rumah yang terbakar terjadi di Desa Gunung Jaya. “Ada 87 rumah terbakar dan sekira 700 warga saat ini diungsikan di Desa Laburunci,” ungkap La Bakry, Kamis (6/6/2019).

Kendati masih mencekam, namun, menurut La Bakry, situasi sudah berangsur kondusif karena petugas keamanan sudah turun tangan. Dia meminta warga untuk tidak lagi terprovokasi. “Semuanya harus menahan diri, jangan mudah terprovokasi, kita harus bisa menjaga daerah kita,” katanya.

Informasi diperoleh, kerusuhan itu dipicu soal sepele. Hanya gara-gara knalpot racing, dua kelompok di dua desa saling serang.

Dilansir dari laman iNews.id, Kabid Humas Polda Sultra AKBP Harry Goldenhard menjelaskan, bentrokan antara dua kelompok pemuda dari Desa Sampuabalo dan Desa Gunung Jaya tersebut terjadi sekitar pukul 14.30 Wita tadi. Dua kelompok pemuda terlibat aksi saling serang hingga terjadi aksi pembakaran rumah warga Desa Gunung Jaya.
Hingga kini belum diketahui pasti penyebab bentrokan ini. “Informasi warga, bentrokan bermula saat puluhan pemuda Desa Sampuabalo melakukan konvoi menggunakan motor knalpot bising melintas di Desa Gunung Jaya pada Selasa (4/6/2019) sekitar pukul 20.00 Wita,” katanya.

Warga Desa Gunung Jaya merasa terganggu dengan suara bising knalpot motor puluhan pemuda tersebut. Beberapa menit kemudian, puluhan pemuda yang melakukan konvoi kembali.

Di pertigaan Desa Gunung Jaya dan Sampuabalo, puluhan pemuda yang melakukan konvoi berteriak. Selanjutnya terjadi pelemparan ke arah rumah-rumah warga di Desa Gunung Jaya hingga akhirnya terjadi keributan.

Anggota Polsek Sampuabalo sempat melerai dua kelompok pemuda yang bertikai tersebut. Namun, pertikaian berlanjut lagi pada Rabu (5/6/2019) pukul 14.30 Wita. Warga Desa Sampuabalo mendatangi Desa Gunung Jaya. Mereka melempari rumah-rumah warga menggunakan bom molotov hingga menyebabkan puluhan rumah terbakar. Aksi ini memicu kemarahan warga Gunung Jaya.(jrl)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *