Jurnal 6
Sulut – Anggota DPRD Sulut sejak tanggal 4 – 12 April 2019 melaksanakan kegiatan reses I Tahun 2019 dimana setiap anggota dewan wajib kembali ke daerah pemilihan (dapil) masing-masing guna menyerap aspirasi masyarakat.
Hal ini dilakukan Ketua DPRD Sulut, Andrei Angouw, SE yang melaksanakan kegiatan reses di sejumlah wilayah, diantaranya Kelurahan Ketang Baru Kecamatan Singkil Selasa ( 9/4-2019).
Dalam pertemuan tersebut, masyarakat Kelurahan Ketang Baru menyampaikan aspirasi terkait masalah pendidikan terutama biaya sekolah untuk ke perguruan tinggi.
“Kami masyarakat di sini mengeluhkan masalah pendidikan dimana kami selaku orang tua tidak mampu membiayai anak sekolah SMU ke perguruan tinggi,” ungkap salah satu warga.
Selain itu, warga juga meminta agar pemerintah dapat memperhatikan saluran drainase yang ada di wilayah tersebut, dimana setiap kali musim penghujan datang warga selalu dihantui oleh bencana banjir.
“Infrastruktur sering terjadi banjir. Saluran drainase mampet, jadi saat musim hujan datang disini selalu banjir,” ungkap warga.
Menanggapi usulan yang disampaikan warga, Andrei Angouw mengatakan, untuk masalah pendidikan pemerintah provinsi telah menyediakan bantuan akhir studi, dimana untuk mendapatkan bantuan tersebut syaratnya harus memasukan proposal bantuan.
Hal yang sama juga dilakukan Wakil Ketua DPRD Sulut Wenny Lumentut, SE menyambangi masyarakat Desa kalasey I dan II, Jumat (5/4-2019) .
Sejumlah aspirasi disampaikan warga kepada politisi Gerindra ini untuk diperjuangkan di lembaga legislative.
Salah satu yang dkeluhkan warga, terutama ruas jalan utama batas kota (Manado –Minahasa) yang sering menjadi langganan banjir apabila musim hujan tiba sehingga mengganggu aktifitas masyarakat maupun pengguna kendaraan bermotor.
“ Wilayah Desa kalasey I dan 2 saat ini merupakan kawasan pariwisata, namun apabila hujan lebat maka kawasan pariwisata hilang karena banjir. Sudah berulang kali keluhan ini kami sampaikan kepada pemerintah Kabupaten Minahasa dan Pemerintah Provinsi, namun hingga saat ini belum ditindak lanjuti. Desa Kalasey I merupakan pintu gerbang Kabupaen Minahasa.” ujar Hukum Tua Deesa Kalasey I, “ Lely Tonggari.
Disamping itu aktifitas tambang galian C di wilayah tersebut yang merupakan lahan resapan air dikhawatirkan akan mengancam ketersediaan air bersih yang selama ini menjadi kebutuhan masyarakat setempat.
Sementara itu anggota DPRD Sulut lainnya yakni H. Amir Liputo, SH yang melaksanakan reses di Kelurahan Maasing Kota Manado Rabu (10/4-2018), mendapat apresiasi masyarakat karena dinilai berhasil memperjuangkan setiap aspirasi yang disampaikan warga.
Pernyataan warga Maasing sangat beralasan dimana Liputo yang merupakan wakil ketua komisi III bidang pembangunan dikenal sebagai salah satu wakil rakyat yang cukup kritis menilai kinerja mitra kerjanya dalam fungsi pengawasan.
“ Kami masyarakat Kelurahan Maasing dan Tumumpa sangat bersyukur memiliki wakil takyat seperti Pak Amir Liputo yang telah banyak berbuat kebaikan bagi warga disini . Hari ini kita telah menikmati hasil perjuangan beliau di DPRD Sulut telah menjadi kenyataan. Apalagi jalan Boulevard Dua ini kedepan akan menjadiakses menuju bandara. “ ujar Haji Ramon
Selain itu dia berharap ruas jalan Pogidon 9 lorong Tude bisa dibuat akses menuju Boulevard 2 untuk mengatasi kemacetan yang selama ini menjadi keluhan masyarakat.
Sementara aspirasi lainnya disampaikan Haji Latif salah satu tokoh agama setempat yang berharap bantuan air bersih bagi warga eks Maasing yang direlokasi ke wilayah Pandu khususnya di lingkungan III. Selama ini menurutnya masyarakat hanya mengandalkan musim hujan untuk kebutuhan sehari- hari.
Menanggapi sejumlah usulan warga Liputo berjanji akan memperjuangkan dengan melibatkan mitra kerja di DPRD Sulut.
Disisi lain perhatian serius ditunjukan anggota DPRD Sulut Boy V.A Tumiwa, BSc, SH saat sejumlah perwakilan warga Desa Pinamorongan Kecamatan Tareran Minahasa Selatan menyampaikan aspirasinya kepada personil komisi III dalam kegiatan reses I tahun 2019 Senin,( 8/4-2019)malam.
Beragam usulan dan harapan warga untuk diperjuangkan politisi PDIP ini diantaranya terkait pembangunan tempat penampungan air bersih maupun pendidikan menjadi prioritas untuk dapat direalisasikan pemerintah.
Salah satunya usulan yang menarik disampaikan Agus Lelet, mantan hukum tua Desa Pinamorongan terkait produksi petani setempat yakni minuman beralkhohol cap tikus. Dirinya berharap dapat dibuat aturan agar minuman khas Minahasa tersebut dapa dilegalkan.
“ Kami berharap adanya payung hukum untuk menjamin para petani dalam memproduksi cap tikus, karena rata – rata petani bisa menyekolahkan anak melalui hasil produksi minuman ini., “ tukasnya.
Hal lain yang menjadi harapan warga Pinamorongan agar pemerintah Propinsi bisa membantu pembangunan gelanggang olahraga di desa tersebut terutama dalam meningkatkan prestasi olahraga generasi muda
Disamping itu masyarakat desa Pinamorongan berharap perhatian pemerintah bagi kelompok produktif PKK dalam usaha membantu perekonomian keluarga .
“ Warga disini khususnya ibu – ibu PKK sudah mendapat pelatihan untuk usaha ekonomi kreatif namun setelah selesai kegiatan pelatihan dan pulang ke desa, mereka tidak disediakan alat penunjang. Bagaimana kami melakukan usaha kalau tidak disediakan bantuan peralatan seperti pembuatan kue dan lain-lain, “ ujar Ferina Lelet dan Robby Siwu.
Menanggapi hal tersebut, Boy Tumiwa berjanji akan memperjuangkan seluruh aspirasi yang disampaikan masyarakat kepada Pemerintah Propinsi .
“ Apa yang menjadi harapan bapak dan ibu warga Desa Pinamorongan terkait usulan dan harapan bahkan seluruh aspirasi yang akan diteruskan kepada pemerintah melalui Dinas terkait terutama yang menjadi kewenangan Propinsi, “ pungkas Tumiwa. (stem/adv)