Pejabat Luar Daerah ‘Ditelantarkan’, Sekretariat DPRD Dinilai tak Siap Gelar Rapat Paripurna HUT ke-16 Minsel

Amurang, Jurnal6
Kinerja Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Minahasa Selatan, disorot. Dugaan ‘penelantaran’ sejumlah pejabat luar daerah saat pelaksanaan Rapat Paripurna Hari Ulang Tahun (HUT) ke-16, Senin (28/1/2019), jadi penyebab. Disinyalir, Perangkat Daerah (PD) di gedung legislatif ini tak siap menggelar rapat paripurna.

Hal itu tergambar dari layanan Setwan terhadap tamu undangan dari luar daerah. Salah seorang pejabat daerah, yakni Wakil Bupati Minahasa Tenggara (Mitra), Drs Joke Legi, terkesan ‘ditelantarkan’. Pantauan sejumlah wartawan, tak ada penerima tamu ataupun staf sekretariat yang mengantar dan mengarahkan orang Nomor Dua di Kabupaten Mitra ini. Alhasil, politisi andalah PDIP Mitra ini, ‘kesasar’ di lantai II, koridor tunggu ruang komisi.

Sejenak, terlihat Legi Bingung. Diapun duduk di kursi yang biasanya digunakan oleh staf DPRD Minsel di lantai II. Sambil mengutak-atik handphone, Legi menoleh kiri dan kanan. Mirisnya, tak ada penerima tamu ataupun staf DPRD yang datang untuk mengarahkan pria yang akrab dengan wartawan itu.

Kejadian ini sontak memicu sorot warga. “Itu kan Wakil Bupati Mitra. Mengapa tidak ada staf DPRD ataupun petugas penerima tamu yang mengarahkannya? Ini sangat tidak profesional,” ujar sejumlah warga yang ikut menyaksikan kejadian itu.

Sorotan yang sama, juga disampaikan Ketua Forum Pers Minsel (FPM), Alon Rumagit. “Ini benar-benar memalukan Minsel. Masakkan tidak ada penyambutan ataupun pegawai yang mengarahkan Wabup Mitra? Dia itu pejabat! Coba lihat sendiri, pak Legi mungkin sudah kebingungan karena tidak ada petugas yang mengarahkannya ke ruang rapat paripurna,” ketus Alon, sapaan akrabnya, sambil menunjuk ke arah Legi yang sementara duduk kebingungan.

Mirisnya lagi, ribuan pejabat dan undangan yang hadir, mengeluh haus. Pasalnya, air minum dan gelas yang disiapkan Setwan Minsel sangat terbatas. “Masakkan kami harus gantian minum dalam satu gelas?” keluh sejumlah pejabat Minsel dan beberapa tamu dari luar daerah.

Seharusnya, kata mereka, jika memang Setwan tidak bisa menyediakan air minum dan wadah minum yang memadai, itu sudah diberutahukan di dalam undangan. “Kalau ada pemberitahuan dalam undangan, kami sudah membawa gelas ataupun tumbler dari rumah,” tandas mereka lagi.Karena wadah tempat minum sangat terbatas, beberapa tamu undangan bergantian minum dalam satu gelas. Tamu undangan yang tidak mau minum bergantian, langsung pergi membeli air kemasan di warung terdekat.(rul mantik)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *