Walikota Manado Berbaur di Karnaval Figura Kunci Taong Kelurahan Mahakeret Barat

Manado65 Dilihat

Vicky Lumentut: Jaga Keamanan dan Kebersihan Kota Manado

Manado, Jurnal6
Karnaval Figura, kembali menggebrak Kota Manado. Kali ini, karnaval digelar Kelurahan Mahakeret Barat, Kecamatan Wenang, dalam rangka perayaan Kunci Taong. Walikota Manado, DR Ir GS Vicky Lumentut, SH MSi DEA, ikut menghadiri kegiatan yang dilaksanakan pada Sabtu (26/1/2019).

Walikota Manado dengan baju bertuliskan “Manado Bersih Jangan Buang Sampah Sembarangan”.(foto: onal)

Ratusan peserta, ikut meramaikan Karnaval Vigura Kunci Taong itu. Bahkan, ribuan warga menyaksikan kegiatan tahunan tersebut.

Walikota Manado dalam sambutannya mengucapkan selamat atas penyelenggaran Karnaval Figura 2019. “Kita semua patut bersyukur kepada Tuhan karena saat ini diberikan cuaca bagus, sehingga kegiatan ini bisa terlaksana dengan baik. Selamat bagi Panitia dan seluruh masyarakat yang ada di Kelurahan Mahakeret Barat,” kata Lumentut.

Walikota Manado menyampaikan sambutan di depan warga.(foto: ist)

Walikota dua periode ini berharap, Figura dapat dilaksanakan setiap tahun. “Saya memberikan apresiasi, dengan harapan kegiatan ini boleh dipelihara terus, kalo boleh ditetapkan rutin menjadi tempat bertemu, maka orang-orang Mahakeret yang sudah di luar daerah boleh datang dan kegiatan ini menjadi ajang pertemuan,” imbuhnya. 

Menurut Lumentut, kegiatan ini sangat bagus. Dia meminta semua warga dapat berkolaborasi dengan Pemerintah Kota Manado, sehingga bisa diagendakan menjadi Calendar of Tourism event atau Kalendar iven Pariwisata lewat Dinas Pariwisata. “Sehingga Figura menjadi iven seperti ini bukan hanya dilaksanakan di Mahakeret Barat tapi di seluruh Jota Manado,” harapnya.

Peserta Figura

Sebagai Kota Pariwisata, Lumentut meminta seluruh masyarakat untuk menjaga Kota Manado tetap aman, dan lebih bersih. “Saya sengaja pakai baju ini ke manapun, bertuliskan Manado bersih jangan buang sampah sembarangan, karena Manado diberikan predikat Kota Terkotor, padahal yang kotor bukan kotanya tapi Tempat Pembuangan Akhir (TPA, red),” tegasnya. 

Menurut penjelasan Walikota, kondisi TPA sekarang tidak bisa diikutsertakan dalam Adipura. Itu diakibatkan menumpuknya sampah banjir bandang 2014, yang membuat TPA menjadi bukit padahal sebelumnya jurang. “Alasan itulah yang membuat kita tidak bisa mendapat Adipura, kecuali TPA tersebut dipindahkan, dan kita sedang membuat TPA Regional di Minut yang akan selesai 2 sampai 3 tahun mendatang,” tukasnya. 

Turut menghadiri kegiatan itu, Ketua Jody Waterkamp, Kabag Pemerintahan dan Humas Drs Sonny Takumansang MSi, para Camat, Lurah, tokoh agama maupun tokoh masyarakat.(onal/Lipsus)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *