Penyebab Kematian Deasy di Kolam Buaya Mulai Terungkap

Tomohon, Jurnal6
Penyelidikan penyebab tewasnya Deasy Tuwo di dalam kolam buaya, mulai terungkap. Satu per satu orang yang diduga mengetahui penyebab kematian korban, sudah diperiksa. Sejumlah informasi pentingpun dikantongi polisi.

Teranyar, Mr Ohiai, bos CV Mutiara, sekaligus pemilik buaya dan sopirnya, diperiksa polisi. Selain Ochiai dan sopirnya, tiga warga yang pertama menemukan korban, sudah diperiksa. Beberapa keluarga korban, juga dipanggil polisi untuk dimintai keterangan. “Kami sudah memanggil pemilik lahan, karyawan perusahaan dan keluarga korban untuk dimintai keterangan,” kata AKBP Raswin Sirait, Kapolres Kota Tomohon, Sabtu (12/1/2019) pekan lalu.

Dipastikan, dalam waktu dekat ini, penyebab kematian korban segera diungkap. Informasi yang berhasil dihimpun, polisi sudah hampir dapat menyimpulkan penyebab kematian Deasy. “Secepatnya kasus ini sudah bisa diungkap,” kata sumber yang enggan namanya dipiblikasi, Senin (14/1/2019).

Harapan segera terungkapnya kematian perempuan cantik asal Desa Suluun, Kecamatan Tareran, Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel) di lahan CV Mutiara, Desa Ranowangko, Kecamatan Tombariri, Kabupaten Minahasa, sangat besar. Menurut Dolfie Mangindaan, pegiat budaya di Minsel, dia berkeyakinan polisi dapat segera mengungkap kasus itu. “Serahkan kasus ini kepada pihak kepolisian. Saya yakin polisi mampu mengungkap kasus ini,” tegas Mangindaan.

Dari data yang berhasil dihimpun, penemuan korban berawal dari permintaan bos CV Mutiara kepada sopir pribadinya untuk mencari tahu keadaan Deasy. Sopir pribadinya itupun menemui pemerintah Desa Ranowangko dan memberitahukan permintaan Ochiai. Dia juga meminta aparat desa untuk masuk ke kawasan kantor CV Mutiara di jalan Tanawangko – Mangatasik dan mencari tahu keadaan Deasy. Saat masuk di lahan CV Mutiara itulah, ketiga warga itu menemukan jasad korban terapung di dalam kolam berisi buaya.

Kondisi korban saat ditemukan sangat mengenaskan. Tangan kanannya hilang, organ dalam tubuhnya banyak yang hilang dan terdapat banyal luka di tangan kiri serta wajah korban.

Sopir dan bos korban, diduga paling banyak mengetahui aktivitas korban selama bekerja di perusahaan milik warga Jepang itu. Sayangnya, hingga berita ini diturunkan, sopir pribadi dan Ochiai belum bisa dimintai keterangan, karena sulit ditemui.(csr)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *