Sangihe, Jurnal6
Sejumlah masyarakat di Kampung Lebo, KecamatanManganitu yang terkena bencana banjir bandang awal Januari lalu mulai mempertanyakan penyaluran bantuan yang dinilai tidak merata dan sebagian tidak mendapatkan bantuan. Pasalnya, sejak di timpa bencana tersebut sejumlah warga kesulitan untuk mendapatkan bantuan yang ada di Posko bencana.
“Kami juga terkena bencana, tapi anehnya saat kami meminta bantuan di Posko kami tidak dikasih. Kata petugas di posko tersebut harus didata dulu baru diberikan, jadi ini membuat kami heran. Padahal kami terkena bencana,” ujar sejumlah warga.
“Tak sedikit bantuan yang menumpuk di posko tapi penyalurannya ini yang kami pertanyakan yang terkesan pilih kasih,” beber warga kembali.
Menyikapi hal ini Wakil Bupati Sangihe, Helmud Hontong menegaskan pemberian bantuan bagi para korban bencana harus dilakukan secara transparan dan merata yang sesuai peruntukan. Dikatakannya, pengawasan distribusi bencana akan tetap dilakukan dan tentunya diharapkan dinas teknis serta pihak terkait menjalankan dengan penuh tanggung jawab.
“Jadi bantuan yang diberikan bagi korban bencana dari sejumlah pihak sudah disalurkan dan terbagi di beberapa posko yang ada baik di Kecamatan Manganitu yakni di kampung Lebo maupun di Kecamatan Tamako di gereja Imanuel Ulung Peliang. Dan semua kami perlakukansama,” ujarnya sembari berharap bantuan yang diberikan baik oleh Pemerintah maupun elemen masyarakat dapat disalurkan secara meratatanpa ada yang diistimewakan. (Ady)
