Sangihe, jurnal6.com
Kapal Tol Laut KM Lognus 06 sebagai aramada Tol Laut mendistribusikan barang kebutuhan pokok dengan tujuan Surabaya-Makassar-Tahuna mengalami kerusakan mesin . Hal ini akan berdampak dan menyebabkan kelangkaan stok bahan pokok dan barang penting lainnya.
Hal ini dibenarkan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Daerah (Disperindagda) Sangihe Abdul R Mahdang melalui Sekretaris Disperindagda Sangihe Ferra Massora dikonfirmasi di ruang kerjannya Jumat (25/3/2022).
Dikatakan Massora, mesin kapal Tol Laut KM Lognus 06 yang melayani rute Surabaya-Makassar-Tahuna itu mengalami kerusakan. Memang seharusnya kapal Tol Laut tersebut harus tiba di Tahuna tanggal 18. Tetapi kapal tersebut mengalami kerusakan mesin ditengah laut dari Makassar tujuan ke Tahuna, maka kapal tersebut harus kembali ke Makassar lagi.
“Untuk itu kami sudah tindak lanjuti melalui surat Bupati ke Kementerian Perhubungan, serta tembusan ke Kementerian Perdagangan dan pihak terkait lainnya, dan terkait hal ini juga sudah direspon baik oleh operator PT PELNI pusat. Dimana, beberapa waktu lalu, kami telah melakukan zoom meating dengan PT PELNI dan Pemerintah Daerah Sangihe serta beberapa pengusaha pengguna kapal tol laut,” kata Massora.
Menurut Massora, pastinya, dengan tertundanya kapal tol laut ini, akan mengalami pengurangan pasokan bahan pokok dan barang penting lainnya di Kabupaten Sangihe. Dimana, Kabupaten Kepulauan Sangihe sangat tergantung pada Tol Laut, karena 85 persen barang pokok dan barang penting lainnya itu berasal dari Surabaya dan Makassar.
“Jadi kalau ada keterlambatan kapal, pastinya berpengaruh terhadap stok,” ujar Massora.
Menindaklanjuti hal ini dirinya menjelaskan, pihak Dinas Perindustrian dan Perdagangan telah mengecek semua gudang pengusaha pengguna kapal tol laut. Dan ditemukan itu untuk stok sudah menipis, dimana untuk satu Minggu kedapa akan kosong.
“Jadi pada saat pelaksanaan zoom meating. Kami menegaskan kepada PELNI segera memperbaiki mesin kapal yang rusak. Atau mungkin kapal Tol Laut Lognus 06 ini tidak bisa lagi digunakan, maka segera digantikan kapal baru. Supaya suplai ke Sangihe kembali normal,” tandasnya. (Ady)








