Bacok Dua Warga, Residivis Asal Tamako Diamankan Satreskrim Polres Sangihe

Sangihe365 Dilihat

Sangihe, jurnal6.com
Seorang pria yang menjadi korban pembacokan sadis yang dilakukan RL alias Rian (25) terpaksa harus dilarikan ke rumah sakit terdekat.

Sebab korban mengalami luka robek di sekujur tubuh akibat tebasan senjata tajam (sajam) milik pelaku (Rian) pada, Senin (7/2/2022) pagi hari. 

Dari informasi yang berhasil dirangkum media ini menyebutkan, pada saat itu korban bersama rekannya  melintasi jalan di Kecamatan Tamako.

Baru saja melintas, korban dihadang oleh pelaku sambil menggenggam senjata tajam.

Tanpa bertanya pelaku langsung melakukan aksinya menebas korban yang saat itu duduk di belakang.

Untungnya tebasan tersebut mengenai tas yang ada di punggung belakang korban. Tak sampai situ, pelaku kembali beraksi melakukan pembacokan di sekujur tubuh korban.

Sebelumnya juga, dihari yang sama sekitar pukul 03.00 Wit dini hari, pelaku melakukan aksi serupa terhadap korban lainnya Yos Tamailang (33).

Saat itu korban sedang bermain game online di pasar Kaluwatu Kecamatan Manganitu Selatan, tiba- tiba datang pelaku dari arah belakang dan langsung menebas korban.

Akibat bacokan itu, korban mengalami luka di bagian belakang kepala, luka robek di pergelangan tangan atas, luka robek di tangan pergelangan kiri serta bagian tubuh lainnya.

Usai membacok, tersangka langsung berlalu. Korban pun langsung dilarikan Ke Puskesmas Dagho.

Kapolres Sangihe, AKBP Denny Wely Wolter Tomponuh SIK melalui kasat Reskrim Iptu Kieffer Malonda saat dikonfirmasi mengatakan, ketika menerima laporan dugaan penganiayaan, petugas langsung menuju ke Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan mengamankan tersangka. 

“Kami dari Satreskrim Polres Kepulauan Sangihe mendapatkan laporan dari masyarakat. Dari pihak korban berkoordinasi dengan Polsek setempat langsung menuju ke TKP dan mengamankan tersangka dan pada waktu itu untuk kasus yang dilakukan oleh tersangka ini melakukan penganiayaan dengan senjata tajam kepada para pengendara yang melintas di daerah tersebut dengan menggunakan senjata tajam jenis parang,” ungkap Malonda.(ady)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *