Gaghana Bersama GBI Tahuna Panen Raya Ubi di Kelurahan Santiago

Sangihe115 Dilihat

Sangihe, Jurnal6

Jemaat GBI (Gereja Bethel Indonesia) Tahuna bersama Bupati Kabupaten Kepulauan Sangihe, Jabes Ezar Gaghana panen raya ubi di Kelurahan Santiago, Kecamatan Tahuna, Provinsi Sulawesi Utara, Kamis (1/04/2021).

Meski menempuh jarak hampir 500 Meter, namun Bupati dan para jemaat tampak antusias memanen ubi yang tumbuh subur, dan telah ditanam sejak 6 bulan yang lalu di lahan yang telah siapkan oleh Jemaat GBI Tahuna.

Setelah melakukan panen, Bupati Jabes E Gaghana mengucapkan terimakasih kepada jemaat GBI Tahuna atas sumbangsih dan peranannya dalam membantu pemerintah daerah dalam menjaga ketahanan pangan di masa pandemi COVID-19.

“Ini merupakan partisipasi lembaga Gereja Bethel Indonesia dalam mensuplai ketahanan pangan yang ada di Kabupaten Kepulauan Sangihe. Dan kita panen ubi ini hasilnya luar biasa, Saya kira perlu dikembangkan. Bukan hanya nanti ubinya saja yang di bagikan, tapi bibitnya juga dibagikan kepada masyarakat karena bibit ubinya bagus,” kata Gaghana.

Disinggung tentang peranan Pemerintah Daerah (Pemda) dalam menjaga ketahanan pangan di masa pandemi COVID-19 saat ini, Gaghana mengatakan bahwa ketahanan pangan merupakan tugas bersama.

“Saya kira kita semua harus bergerak, tidak hanya Pemerintah Daerah saja. Termasuk juga lembaga keagamaan, didalamnya ada gereja untuk mendorong partisipasi aktif semua elemen di tengah pandemi COVID-19. Harapannya kita tetap eksis, kita tidak boleh menyerah dengan pandemi COVID-19. Kita lawan, kita lakukan sesuatu untuk mendatangkan kebaikan dan berbuat untuk banyak orang,” ungkapnya.

Sementara itu Gembala GBI Tahuna Pdt Christ Balompapueng mengatakan jika menjaga ketahanan pangan merupakan tugas Gereja. Tidak hanya untuk memperhatikan jemaatnya sendiri, tapi juga untuk semua kalangan.

“Karena pandemi COVID-19 itu tidak berdampak pada satu kalangan atau elemen, tapi keseluruhan. Oleh sebab itu, gereja dengan nilai-nilai yang baik bisa jadi berkat untuk masyarakat yang ada,” ujarnya.

Ia menambahkan, jika para jemaat sangat antusias dalam pemberdayaan lahan-lahan yang ada. Sehingga ada tiga hektare lahan tanaman holtikultura yang dikelola oleh para jemaat.

“Para jemaat sangat antusias dalam mengelola tanaman di lahan yang ada. Untuk saat ini pihak gereja kurang lebih ada mengelola tiga hektare. Harapan kedepan banyak gereja, banyak tokoh-tokoh agama dan banyak orang-orang yang bisa sama-sama jadi berkat, buat masyarakat yang membutuhkan program ketahanan pangan,” pungkasnya.(Ady)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *