PERAYAAN Paskah Yesus Kristus Universitas Sam Ratulangi (Unsrat), berlangsung penuh sukacita dalam kebersamaan dan dihadiri oleh ribuan civitas akademika baik dosen, tenaga pendidik hingga mahasiswa yang memadati gedung gereja baru Kampus Unsrat, Rabu 30 April 2025.

Tema yang diangkat dalam perayaan Paskah tahun 2025 ini adalah Damai Sejahtera Kristus di antara keluarga, dengan pembacaan dan perenungan firman dipimpin oleh Pdt Joice Wokas, MTh sebagai ketua Jemaat Gmim Fungsional Kampus. “Ketika ada ketakutan, kebingungan dan ketidakpastian berita Paskah mengingatkan kita akan hadirnya cahaya dibalik kegelapan. Kasih Tuhan Yesus Kristus yang besar telah mengalahkan ketakutan dan kebingungan bahkan maut dan belenggu dosa manusia. Hidup dalam kebersamaan memberikan arti bahwa kita semua menghargai pengorbanan Tuhan Yesus Kristus di atas kayu salib hingga kebangkitannya untuk memberikan jaminan bagi keselamatan manusia,” pesan firmannya. “Kiranya kasih Paskah akan terus mempersatukan dalam segala perbedaan serta keberadaan hidup masing-masing kita ditengah perjuangan dalam dunia ini,” tambahnya.

Sementara itu, Rektor Unsrat Prof Dr Ir Oktovian Berty Alexander Sompie, MEng,IPU, ASEAN.Eng dalam sambutan Paskah, menegaskan jika Paskah bagi umat Kristiani bukan sekedar perayaan tahunan, melainkan peringatan penuh makna atas kebangkitan Yesus Kristus setelah kematiannya di kayu salib.

Oleh karenanya, Rektor mengajak semua yang hadir untuk merenungkan kembali kehadiran Kristus sebagai sumber damai sejahtera yang sejati dalam keluarga, dan peristiwa ini menjadi inti keimanan Kristen yang menegaskan kemenangan Kristus atas dosa dan maut.

Rektor berharap peringatan Paskah Unsrat tahun 2025 ini menjadi momen refleksi spiritual bagi kita semua dalam mengaktualisasikan kasih dan teladan Kristus dalam mewujudkan kepedulian terhadap sesama, persatuan dan semangat Sitou Timou Tumou Tou dalam lingkungan kampus dan keluarga.

“Saudara-saudara yang kekasih dalam Tuhan Yesus Kristus, dalam konteks akademik, keluarga tidak hanya berarti rumah tangga, tetapi juga komunitas kampus yang saling mendukung. Damai sejahtera Kristus mengajarkan kita untuk hidup dalam kasih, bekerja sama, dan membangun lingkungan yang harmonis,” pesannya.
Meski demikian lanjut Rektor Berty, kehidupan yang dijalani memang tak lepas dari berbagai tantangan dan pergumulan karena keterbatasan manusia. “Namun seperti sub tema Paskah yang merujuk pada Yesaya 40:31, mengingatkan kita semua bahwa mereka yang berharap kepada Tuhan akan memperoleh kekuatan baru, seperti rajawali yang terbang tinggi,” tambahnya. “Teruslah bersemangat dalam menjalani kehidupan, miliki kebangkitan hidup yang baru dalam kasih Tuhan Yesus. Tinggalkan cara hidup yang lama serta kejarlah berkat Tuhan lewat hidup dalam perdamaian dan cinta kasih bagi sesama,” kata Rektor.
Ibadah Paskah yang dikemas secara kreatif ini berlangsung dengan semangat dan kegembiraan kebangkitan Tuhan Yesus. Ikut tampil grup musik kolintang yang membawakan music dan pujian dari Dharma Wanita Persatuan (DWP) Unsrat. Ikut hadir juga para hamba Tuhan seperti Pastor Dismas V Salettia Pr Pdt Dr Jemmy Matheos, MTh, MPd.K juga Pdt Ricky Pitoy Tafuama, STh, MA dan Pdt Dr Simson Matheus Ferdinand Watti, MTh, MPd.K sebagai Ketua Umum Badan Kerjasama Gereja dan Lembaga Kristen Indonesia, para wakil rektor, senator, dekan dan pimpinan lembaga Unsrat. (Lla*)