Vanda Rorimpandey Loijens: Bangga Menjadi Perempuan Minahasa

Manado2249 Dilihat

PEREMPUAN Minahasa sejak jaman perjuangan sudah membuktikan jika mereka adalah kaum yang tidak bisa dipandang sebelah mata. Kepintaran dan ide, gagasan bahkan wawasan berpikir ke depan juga ketangguhan mereka dalam berjuang tidak perlu diragukan lagi.

Sebut saja pahlawan nasional Maria Walanda Maramis, salah satu tokoh perempuan asal Minahasa yang menginspirasi. “Bangga jadi perempuan Minahasa, karena sejak jaman perjuangan kemerdekaan Indonesia, sejarah membuktikan perempuan Minahasa sudah berada di garda depan,” tutur Vanda Rorimpandey Loijens dalam memaknai Hari Kartini.

Diakuinya, perjuangan Kartini memang memberi inspirasi bagi banyak perempuan khususnya di tanah Jawa pada masa itu, namun bagi aktivis perempuan Sulawesi Utara ini, Maria Walanda Maramis dan perempuan lain di Indonesia sebut saja Cut Nyak Dien, Martha Christina Tiahahu sudah jauh lebih dahulu berkembang dalam pemikiran dan penolakan terhadap penjajahan.

“Perempuan di luar Jawa malah sudah turun ke area perang kala itu. Penolakan terhadap pemikiran jika kaum perempuan adalah minoritas yang tidak bisa berbuat apa-apa telah disanggah dengan cerita sejarah perjuangan mereka yang tidak mengenal rasa takut melawan penjajah,” tambah duta Kain yang selalu tampil dengan busana kain Nusantara yang mempesona ini.

Vanda pun mengajak semua perempuan Minahasa untuk meneladani perjuangan Maria Walanda Maramis juga pejuang perempuan lainnya di Indonesia. “Emansipasi tidak membuat perempuan menjadi pesaing kaum laki-laki tapi membuat perempuan menjadi mitra sejajar yang dapat bersanding dalam memperjuangkan kehidupan yang lebih baik. Budaya patriarki yang kala itu tidak bisa dihindari Kartini, menjadi pelecut dan semangat Kartini masa kini khususnya perempuan Minahasa untuk membuktikan kalau perjuangan masa lalu tokoh pahlawan perempuan Minahasa bisa dilanjutkan hingga saat ini,’ pesannya.

Perjuangan kita tidak lagi melawan kolonial penjajah tetapi melawan penjajahan kemiskinan dan kebodohan juga kesenjangan gender yang masih saja terjadi.

“Jika Maria Walanda Maramis sudah membuktikan lewat sejarah, pasti kita juga bisa membuktikan perjuangan lewat karya-karya terbaik kita di ladang pengabdian yang dipercayakan bagi kita  semua, selamat berjuang dan berikan yang terbaik sebagai perempuan Minahasa yang menginspirasi,” ajaknya. (*lla)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *