Tragedi Pasar Amurang dan Kebakaran Lain yang tak Teratasi, Pemerintahan FDW Dinilai Gagal Bawa Perubahan Sistim Penanganan Kebakaran

Sangihe282 Dilihat

Amurang, Jurnal6.com

Untuk kesekian kalinya, kasus kebakaran kembali terjadi di Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel), Provinsi Sulawesi Utara. Kali ini yang jadi lokasi kebakaran adalah Pasar Amurang.

Seperti pada kasus-kasus kebakaran lainnya, objek yang terbakar rata dengan tanah tanpa bisa dipadamkan armada mobil pemadam kebakaran Pemkab Minsel.

Mirisnya lagi, lokasi kebakaran yang melenyapkan tempat ‘mengadu nasib’ ribuan pedagang ini, tidak jauh dari Kantor Dinas Pemadam Kebakaran dan Rumah Dinas Bupati Minahasa Selatan.

Banyak orang menyayangkan kebakaran ini, sebab kasus seperti ini sudah berulang kali terjadi tanpa mampu diatasi oleh pemerintah.

Padahal, saat kampanye pada Tahun 2020 lalu, kubu calon Bupati Minsel, Franky Donny Wongkar, sering menyoroti kondisi fasilitas pemadam kebakaran yang dinilai tak dipedulikan pemerintahan Bupati Minsel Christiany Eugenia Paruntu.

Namun, saat ini, apa yang disoroti pada masa pencalonan kala itu, yakni kemampuan dan strategi mengantisipasi kebakaran, belum juga berubah. Padahal, pemerintahan Bupati Franky Donny Wongkar sudah memasuki 2 tahun pemerintahan.

Sorotan tajam pemerintahan FDW pasca banyaknya kasus kebakaran tanpa bisa diatasi itu, terus menyembul. Dinilai, pemerintahan FDW tidak mampu membuat terobosan antisipasi kasus kebakaran, meski masa pemerintahannya hampir setengah perjalanan.

Tak tanggung-tanggung, sorotan terhadap pemerintahan FDW diunggah warga melalui media sosial. Banyak juga yang menyoroti saat bincang-bincang di rumah kopi.

“Dulu, pemerintahan CEP mereka cibir soal fasilitas Damkar. Mereka bilang harus tiap kecamatan. Nyatanya saat memerintah, mereka malah menambah mobil jenazah daripada mobil pemadam kebakaran,” sindir warga menyoroti cara antisipasi kasus kebakaran di masa pemerintahan Franky Donny Wongkar.

Sementara itu, Kepala Dinas Kebakaran Kabupaten Minsel, Nixon Mukuan, ketika dikonfirmasi mengatakan, kasus kebakaran di Pasar Amurang, termasuk yang terparah.

Untuk mengatasi kobaran api, kata Nixon, dia menghubungi Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Minahasa, Bolmong dan Kota Manado.

“Ada tiga unit mobil pemadam kebakaran yang dikirim Pemkab Minahasa untuk membantu. Ditambah lagi dengan tiga armada pemadam kebakaran yang kita miliki,” kata Nixon Mukuan.

Namun, katanya, kencangnya tiupan angin dan nyala api yang cepat membesar, menyulitkan mereka untuk memadamkan api.

“Waktu itu tiupan angin sangat kencang. Itu membuat api cepat membesar dan merambat ke segala arah,” ungkapnya.

“Selain itu, bahan bangunan dan semua fasilitas bangunan pasar seperti kayu, terpal dan plastik, juga mempercebat pembesaran kobaran api,” imbuh Nixon.(rul)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *