Diperpanjang Menteri Nadiem, Ellen Kumaat Kembali Jalankam Tugas Sebagai Rektor Unsrat Manado

Manado67 Dilihat

Jurnal6.com

HARUS diakui untuk memilih seorang pemimpin yang baik bukanlah hal yang mudah. Sejumlah proses seleksi harus dilewati untuk menjadi filter yang akan menentukan siapa yang berhak terpilih dan menahkodai Universitas Sam Ratulangi periode 2022-2026.

Demikian juga yang terjadi dengan proses pemilihan Rektor Unsrat yang harus mengalami penundaan sebagai bagian dari proses demokrasi kampus untuk menghasilkan pemimpin yang benar-benar mampu membawa kampus Tumou Tou ke arah yang lebih baik.

Seperti diketahui di bawah kepemimpinan Rektor Prof Dr Ir Ellen Joan Kumaat, MSc DEA, selama 2 periode, tahun 2014-2018 dan 2018-2022 telah dibangun pondasi kokoh, keberlangsungan pembangunan pendidikan Unsrat yang luar biasa sehingga harus diakui pula, Prof Ellen sudah meletakkan standar seorang rektor yang sangat tinggi dan pastinya dibutuhkan kerja keras dari calon rektor berikutnya untuk melanjutkan proses tersebut.

Kalaupun dalam perjalanan untuk menentukan siapa pengganti Prof Ellen berproses tersendat, itulah bagian dari pencarian pemimpin yang benar-benar mampu ataupun setara dengan kepemimpinan Prof Ellen.

Menariknya, masa jabatan Prof Dr Ir Ellen Joan Kumaat MSc DEA yang seharusnya berakhir pada Selasa (28/6/2022) harus diperpanjang sesuai dengan keputusan Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset Teknologi (Mendikbudristek) RI, Nadiem Makarim tersebut mengacu pada SK nomor 42727 /MPK.A/KP.07.00/2022 tertanggal 27 Juni 2022.

SK tersebut menetapkan, masa jabatan Rektor Unsrat diperpanjang hingga pelantikan rektor yang baru. SK perpanjangan secara efektif berlaku pada Rabu (29/6/2022).

Poin penting yang termuat dalam SK, yakni terhitung mulai tanggal 29 Juni 2022 memperpanjang masa jabatan Prof Dr Ir Ellen Joan Kumaat, MSc, NIP 196007091986032001, lahir Manado, 9 Juli 1960, pangkat Pembina Utama Madya, golongan ruang IV/d, Profesor/Guru Besar pada Universitas Sam Ratulangi sebagai Rektor Universitas Sam Ratulangi sampai dengan ditetapkannya Rektor Universitas Sam Ratulangi definitif.

Terjadinya penundaan pemilihan Rektor Unsrat 2022-2026, dimana Menristekdikbud telah melayangkan surat bahwa pihaknya tengah melakukan penelusuran terhadap rekam jejak dari tiga calon rektor yang telah ditetapkan sebelumnya. Hal itu meliputi verifikasi, dan evaluasi. Terutama terhadap dokumen maupun data yang berkaitan dengan proses pemilihan rektor sesuai Permenristekdikti Nomor 19 Tahun 2017 jo. Nomor 18 Tahun 2018 yang sedang dilakukan oleh Kemendikbudristek.

Perpanjangan masa jabatan ini memang sudah sangat pantas dilakukan oleh Menteri Nadiem Makarim, karena mengingat keberhasilan yang telah dicapai oleh Rektor Unsrat Prof Ellen Kumaat selama ini.

Pemimpin yang menjadi ujung tombak yang menentukan keberhasilan Unsrat sehingga mampu sejajar dengan kampus-kampus unggulan di Indonesia. Memang, peran dari berbagai pihak tidak luput dari perhitungan. Namun, komando dari pemimpinlah yang akan menuntun arah kampus Unsrat hingga bisa sampai di tahap ini.

Akreditasi Unggul, kualitas lulusan, riset dan inovasi juga pembangunan sarana perkuliahan yang megah menjadi bukti kerja keras seorang srikandi pertama pemimpin Unsrat.

Seperti yang dikatakan Menteri Nadiem, seorang rektor perguruan tinggi harus mampu memobilisasi dan menggerakkan gerbong universitas yang dipimpinnya ke sebuah titik yang menjadi tujuan. Oleh sebab itu, wajib bagi pemimpin untuk mengetahui visi, misi, serta program-program yang akan dijalankan. Tak hanya itu, pemimpin juga patut memiliki kemampuan komunikasi yang mumpuni untuk menyampaikan ide-ide dan gagasannya, baik kepada seluruh sivitas akademika maupun di stakeholder di luar kampus.

“Seorang pemimpin adalah panutan, apa yang diucapkan adalah apa yang dikerjakannya. Mereka harus mampu meramalkan minimal 10 tahun apa yang akan terjadi, dan dia mengerti posisinya sudah berada di mana, lalu akan dibawa ke mana. Tak hanya itu, prediksinya pun harus akurat sehingga dari pandangan tersebut dia dapat memutuskan strategi yang tepat dalam memobilisasi juga mengelola sumber daya yang dimiliki,” ucapnya dalam sebuah kesempatan.

Peran pemimpin sangat penting dalam mencapai tujuan karena seorang pemimpin adalah “mercusuar” yang mengarahkan dan menggendalikan proses menuju tujuan. Seorang pemimpin juga harus “aware” melihat perubahan yang berdampak pada instansi atau lembaga yang dipimpinnya. Perubahan yang datang dari ekternal internal tersebut merupakan peluang untuk organisasi semakin berkembang. Pemimpin yang tanggap dengan perubahan dimaknai sebagai pemimpin perubahan (adaptive leader).

Menteri juga meminta agar para rektor mendukung penuh program Kampus Merdeka. Menurutnya Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) bukanlah perubahan kecil. Untuk itu, dibutuhkan dukungan para rektor perguruan tinggi untuk terus bersama-sama mendorong transformasi pendidikan.

Arah program MBKM dapat diketahui dengan melihat delapan Indikator Kinerja Utama atau IKU. Indikator-indikator tersebut yakni lulusannya mendapat pekerjaan layak, mahasiswa mendapat pengalaman di luar kampus, dosen berkegiatan di luar kampus, dan praktisi mengajar di dalam kampus. Kemudian, indikator berikutnya, yakni hasil kerja dosen yang digunakan oleh masyarakat, program studi bekerja sama dengan mitra kelas dunia, kelas yang kolaboratif dan partisipatif, dan terakhir memiliki program studi berstandar internasional.

Untuk mencapai semua itu, Nadiem menyampaikan, ada berbagai bantuan yang ada pada program Kampus Merdeka bagi perguruan tinggi.

Inipula yang berusaha diwujudkan di Unsrat dengan harapan kelak pemimpin ke depan bisa meneruskan harapan-harapan Menteri Nadiem bahkan juga mimpi Prof Ellen yang mungkin belum bisa diwujudkan.

“Terima kasih tentunya kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, Pemerintah RI melalui Menteri Nadiem Makarim yang memberikan kesempatan bagi saya untuk kembali menahkodai Unsrat dengan memperpanjang masa jabatan sebagai Rektor, pastinya harus tetap semangat dan semangat dalam mempertanggungjawabkan kepercayaan ini,” tutur Prof Ellen.

Diapun berharap, perpanjangan waktu ini terus adanya sinergitas untuk semua pemimpin Unsrat dalam meneruskan visi dan misi yang hendak dicapai, sembari menunggu proses pemilihan rektor yang baru berhasil menetapkan pejabat definitive.

“Kita sama-sama berdoa agar pengganti saya ke depan adalah rektor yang memiliki komitmen kuat untuk terus memajukan Unsrat agar cahayanya terus memancar dari Sulut hingga berbagai penjuru dunia,” pintanya.

Mengawali tugasnya dalam masa perpanjangan jabatan ini, rektor Prof Ellen Kumaat melakukan ibadah bersama yang dipimpin oleh Pdt Dr Jemmy R Matheos. (Lla*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *