Andre Angouw dan Richard Sualang Walikota dan Wakil Walikota ke-19, Pilihan 88,303 Ribu Suara Rakyat

Catatan : Ronald Gampu

Kota Manado atau Menado adalah ibu kota dari Provinsi Sulawesi Utara. Kota Manado memiliki 11 kecamatan serta 87 kelurahan. Saat ini posisi Kota Manado terletak di Teluk Manado, dan dikelilingi oleh daerah pegunungan ini memiliki 408.354 penduduk pada Sensus 2010, Dan menjadikannya kota terbesar kedua di Sulawesi setelah Makassar. Jumlah penduduk di Manado diperkirakan (berdasarkan Januari 2014) adalah 430.790 jiwa dan kini bertambah menjadi 475.557 jiwa pada tahun 2020, berdasarkan data Kementerian Dalam Negeri tahun 2020.

Tak terasa, pada tanggal 10 Mei 2021 ini masyarakat di Kota Manado sudah memiliki Walikota dan Wakil Walikota baru pilihan rakyat, Andre Angouw dan Richard Sualang.

Duo penguasa baru di Kota Manado inipun merupakan Walikota, ke-19 setelah Walikota pertama berkuasa yakni, Drs Frederik Hendrik Van De Wateng tahun 1928-1933 pada massa Hindia Belanda.

Andre Angouw dan Richard Sualang, merupakan politisi sejati yang diusung PDI-P ini terpilih, tatkala Pilwako digelar pada tanggal 09 Desember 2020, dengan meraup 88,303 ribu suara rakyat setelah menekuk rival lawan politik mereka yang terbilang tidak terlalu mumpuni seperti, Paham dengan 66,730 ribu suara, Mor-Hjp 53,090 ribu suara serta SS-SS yang hanya meraup 32,224 ribu suara.

Ini berarti , sedikitnya ada 152,044 ribu suara rakyat di Kota Manado yang tak memilih Andre Angouw dan Richard Sualang pada Pilwako 09 Desember 2020 lalu.

Tapi bukan itu yang menjadi konteks utama keberhasilan kedua politisi muda dan bersahaja ini. Tapi apakah kedua figur ini mampu membawah Kota Manado ini lebih baik kedepan ???

Sebut saja berbagai persoalan pelik yang terus dihadapi masyarakat seperti, langganan banjir tahunan , sudah tidak memenuhi syaratnya (TPA) Sumompo sehingga sampah berserakan dimana-mana, Management PD Pasar yang morat-marit sehingga banyak Direktur BUMD yang karirnya berakhir di JERUJI BESI alias di PENJARA, Sering ngadatnya pasokan Air bersih milik PT Air, membludaknya THL, Pungli disana sini, penataan Infrastruktur yang ca beres serta sekira puluhan proyek fisik yang amburadul bahkan berantakan yang dikerjakan oleh instansi tehknis dan Kontraktor sehingga munculnya wajah-wajah para KORUPTOR yang tujuanya hanya MEMPERKAYA DIRI semata.

Fenomena dan persoalan pelik inilah yang harus mampu disikapi dengan bijaksana oleh Walikota kelahiran 23 Mei 1971 yang menghabiskan dan menamatkan studinya di Universitas Southern California tahun 1992-1995.

Politisi PDI-P yang pernah menjabat sebagai Ketua DPRD Provinsi pada tanggal 16 Pebruari 2016 , tatkala itu mengantikan Steven Kandouw yang mengundurkan diri karena mengikuti Pilgub Sulut 2018 hingga kini, adalah figur yang dikenal PETARUNG dan BEROTAK BRILIANT dalam mengatasi berbagai persoalan ditengah masyarakat. Itupun sudah mampu ia buktikan dengan menjabat sebagai Ketua (DPRD) Provinsi hampir dua periode, sebelum akhirnya dilepaskan untuk menjabat posisi strategis sebagai Walikota Manado ke-19 mengalahkan sang PETAHANA dan LINGKARAN DINASTI pada tanggal 09 Desember 2020 lalu.

Dengan mengusung 15 program KERJA UNGGULAN (AA-RS), pria yang menamatkan studinya di Rexmundi Manado pada tahun 1989 ini akan dihadapi berbagai penyakit kanker stadium 4 yang sudah tentu akan melilit sampai keubun-ubun kepala. Apalagi, jabatan yang keduanya emban terbilang singkat, hanya sampai tahun 2024.

Meksipun nantinya kedua politisi Moncong Putih ini hanya akan menjabat selama tiga tahun dari tanggal 10 Mei 2021 hingga 10 Mei 2024, namun duo mantan Anggota Dewan Provinsi Sulawesi Utara (DPRD) ini tetap memiliki optimisme hebat untuk membawah Kota Manado sebagai beranda Sulawesi Utara dan Indonesia ke Asia -Pasific.

Mengusung visi ” MANADO MAJU SEJAHTERAH” dengan 15 program unggulan seperti, membuka lapangan pekerjaan serta peningkatan investasi hingga berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi dan pusat untuk mempercepat laju pembangunan dan meningkatkan pelayanan masyarakat , apakah nantinya akan mampu mereka wujudkan selama tiga tahun kepemimpinan ???

Bukan apa-apa,dimasa kepemimpinan selama tiga tahun, apalagi Pandemi virus Corona atau (Covid-19) terus menguyur Indonesia, Sulut serta Kota Manado, pro dan kontra ditengah masyarakat pasti akan bermunculan seperti banjir bandang tahun 2014. Apalagi, sekira ada 152,044 ribu suara yang tidak memilih dan mencoblos (AA-RS).

Saya salut dengan 15 PROGRAM UNGGULAN dari (AA-RS) selama tiga tahun kedepan. Meskipun sudah ada beberapa program unggulan yang telah dilakukan oleh mantan Walikota selama 10 tahun berkuasa.

Akan tetapi, dari 15 program tersebut ada beberapa point PENTING dan URGENT yang belum dilakukan oleh penguasa terdahulu yang nota bene harus dilakukan oleh Andre Angouw dan Richard Sualang . Sehingga mereka harus ekstra kerja keras dan putar otak untuk, MENYEDIAKAN PERUMAHAN LAYAK HUNI YANG TERJANGKAU BAGI MASYARAKAT, MENGELOLAH PASAR SECARA PROFESIONAL, PENATAAN DAN PENGELOLAAN LAHAN PEKUBURAN UMUM, PENATAAN ANGKUTAN UMUM AGAR SUPAYA MASYARAKAT BISA MENDAPAT SARANA TRANSPORTASI YANG EFISIEN DAN NYAMAN serta BERKOORDINASI DENGAN PEMERINTAH PROVINSI DAN PUSAT UNTUK MEMPERCEPAT PEMBANGUNAN DAN MENINGKATKAN PELAYANAN MASYARAKAT.

Semoga, setelah dilantik pada tanggal 10 Mei 2021 oleh Gubernur Sulut Olly Dondokambey, kedua penguasa selama tiga tahun di Kota Manado ini akan selalu bersikap BIJAKSANA, PEDULI , BERSAHAJA, RENDAH HATI, MERANGKUL SEMUA ELEMENT MASYARAKAT serta yang terutama adalah TAKUT AKAN TUHAN dan tidak KORUP sehingga mampu mengsejahterahkan dan meningkatkan kehidupan ekonomi 475,557 ribu masyarakat yang berdomisili di Kota Hebat. Semoga saja, kita lihat nanti.

(Rogam)

.



Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *