10 Cabor Bakal Di Panggil Polda Sulut

MANADO,JURNAL6.COM- Sedikit lagi dosa-dosa para penyeleweng dana hibah dari Pemerintah Kota Manado ke KONI Manado sejak tahun 2016 sampai 2019 bakal terbongkar.

Pasalnya, sejumlah pengurus Cabang (Pengcab) Olahraga yang bernaung dibawah KONI Manado ini akan dipanggil dan menghadap ke pihak Polda Sulut.

” Memang benar kami sudah dijadwalkan dipanggil Polda Sulut, untuk dimintai klarifikasi terkait penyaluran dana hibah KONI Manado yang tidak sesuai peruntukan ,” koar Sekum dan Pelatih Forki Hendra Massie.

Menurut salah satu guru di SMU Negeri 9 ini, pemangilan itupun berdasarkan laporan yang masuk ke pihak Polda Sulut berupa , adanya tanda tanggan kwitansi kosong yang disodorkan oleh pengurus KONI ke pengurus Cabang Olahraga di Manado.

“Jujur saja, selama ini kami menerima kwitansi kosong. Dan nominalnya tidak sesuai dengan yang kami terima hanya Rp 15 Juta,” tegas Massie.

Lebih jauh katanya, begitu juga dengan kegiatan Porkot tahun anggaran 2019. Dimana kwitansi yang kami terima kosong tak ada nominalnya sehingga kami bingung harus berbuat apa.

“Seharusnya setiap penerimaan dana dalam setiap Cabor Organisasi KONI harus melalui rapat atau Rakor. Dan anggota yang harus putuskan sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga. Bukan semena mena mereka menyerahkan kwitanai kosong sebab dana hibah milik negara yang harus dipertanggung jawabkan. ” Tutur Pelatih Muaythai Sulut ini.

Hendrapun menambahkan, kalaupun dipanggil Polda Sulut, kami siap menghadap dan memberikan keterangan yang seakurat mungkin tanpa ada pembohongan publik.

“Kita so dapa panggilan, tinggal menunggu dan menyesuaikan waktu yang tepat . Dan saya akan beberkan pengunaan kwitansi kosong sejak tahun 2016 hingga 2019,” pungkasnya geram.

Sementara itu Ketua KONI yang sah Hengkie Noch Kawalo, mengatakan bahwa semua SPJ pengunaan dana hibah sudah kami laporkan secara lengkap ke pihak penegak hukum. Bahkan penggunaanya sudah diperiksa oleh pihak Inspektorat Manado.

“SPJ kami lengkap dan sudah dilaporkan dan diperiksa oleh Inspektorat,” pungkasnya.

Sementara itu beredar dikalangan internal KONI Manado, bahwa adanya dualisme kepemimpinan ditubuh KONI Manado dikarenakan, tingkat kepercayaan para pengurus cabang (Pengcab) olahraga yang bernaung dibawah KONI kepada Ketua, Sekretaris dan Bendahara (KSB), sudah melemah bahkan hampir hilang sehingga terbentuknya Mosorkotlub Whize Prime dengan Ketua KONI Tonny Rawung yang dicap sebagian pengurus KONI masuk kategori abal-abal.

“Torang pe pengurus KONI baru yang diketuai oleh Tonny Rawung, bukan abal-abal. Karena so ada petunjuk dari atas,” koar beberapa pengurus inti yang berprofesi sebagai orang politik.

(Rogam)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *