Jurnal6 – Disahkannya Omnibus Undang-Undang Cipta Kerja memicu gelombang protes ribuan mahasiswa Sulawesi Utara yang melakukan aksi demonstrasi di depan Gedung DPRD Sulut, Kamis (8/10/20).
Aksi unjuk rasa yang juga melibatkan organisasi kepemudaan tiba di depan Gedung DPRD Sulut sekitar pukul 11.00 mendapat pengawalan dari pihak Kepolisian dan meminta wakil rakyat menemui mereka untuk menyampaikan aspirasi terkait pengesahan Omnibus Law yang telah disahkan DPR RI.
Sekelompok massa sempat melakukan tindakan pelemparan botol plastik dan batu bahkan aksi kejar-kejaran dengan pihak Kepolisian namun hal tersebut tidak berlangsung lama akibat ketatnya penjagaan aparat keamanan
Melky Jakhin Pangemanan (MJP) dan Berty Kapojos dua legislator Sulut yang pertama kali menemui massa memberi apresiasi atas aksi solidaritas para mahasiswa atas aspirasi dan pendapat tentang Omnibus Law UU Cipta Kerja dengan cara santun dan elegan serta mengemukakan poin-poin yang substantif.
MJP mengingatkan bahwa produk undang-undang tersebut adalah kewenangan dari pemerintah pusat dan DPR RI, DPRD Provinsi Sulawesi Utara sebagai representasi publik yang didalamnya menyerap aspirasi masyarakat termasuk yang melakukan demonstrasi.
“Pada tanggal 17 Januari 2020, Komisi IV DPRD Provinsi Sulawesi Utara telah menyampaikan aspirasi dari mahasiswa dan buruh Sulawesi Utara kepada Komisi IX DPR RI dan Kementerian Tenaga Kerja RI di Jakarta, kewenangan DPRD Provinsi Sulawesi Utara hanya sampai disitu, mengingat ini adalah produk hukum DPR RI dan pemerintah pusat.” katanya.
DPRD Provinsi Sulawesi Utara lanjut MJP sangat merespon positif aksi hari ini.
“ Ini adalah panggung rakyat, panggung mahasiswa, panggung buruh, mimbar bebas bagi rakyat, namun harus dengan cara-cara elegan dan beradab.” tandas MJP.
Disisi lain, Wakil Ketua DPRD Sulut Billy Lombok turut menemui massa mengatakan sangat menghargai kebebasan berpendapat sebagai negara demokrasi karena dijamin Undang-Undang.
“Aspirasi dalam penolakan terhadap UU Cipta Kerja adalah hak warga yang menyuarakan atas keputusan pemerintah yang dirasa merugikan,” ujar Billy Lombok
Dirinya juga berterimakasih kepada pihak kepolisian yang mengawal aksi ini, sehingga berjalan dengan baik dan aman. (stem/tim)