Sejak Tangani Pasien Covid-19, RSD Liun Kendage Sepi

Pasandaran: Masyarakat Jangan Terlalu Ketakutan dan Cemas Berlebihan

Sangihe, Jurnal6
Sejak terkonfirmasi adanya pasien positif Covid-19 yang dirawat tim medis, Rumah Sakit Daerah (RSD) Liun Kendage Tahuna sepi dari pengunjung. Warga yang datang memeriksa kesehatan baik saat melakukan perawatan inap maupunrawat jalan, turun jauh. Disinyalir, mereka takut terpapar Covid-19.

Hal ini tak ditepis Direktur RSD Liun Kendage Tahuna, dr HandriPasandaran ME. Diakui Pasandaran, saat ini pihaknya sementara merawat satu orang terkonfirmasi positif dengan Covid-19. Namun, katanya, harus bersyukur karena kondisi pasien sangat sehat dan terpelihara secara fisik kondisi klinis pasien dalam keadaan stabil.

“Jadi saat kita masih menunggu hasil laboratorium dan mudah- mudahan hasil pemeriksaan ke tiga dan ke empat boleh segera didaptkan hasilnya dan juga semoga hasilnya negative sehingga pasien sudah dinyatakan sembuh dan bisa kembali berkumpul dengan keluarga,” ungkap Pasandaran.

Lanjutnya lagi, dari pengamatan sejak mencuatnya kasus positifCovid-19 di Sangihe, kunjungan masyarakat di RSD Liun Kendage menurun drastis. Kemungkinan ada ketakutan saat datang ke rumah sakit.

“Kalaupun yang datang ke rumah sakit sudah dalam kondisi yang berat, ini kemungkinan ada ketakutan dan kecemasan. Melalui kesempatan ini perlu dijelaskan bahwa masyarakat tidak perlu ada ketakutan yang berlebihan dan tidak perlu terlalu cemas,” ujarnya.

“Apalagi layanan untuk pasien corona ini, ruang perawatannya atau bengunan yang merawatpasien Covid-19 terpisah dan agak jauh dari bangunan atau ruanganpewatan baik rawat jalan maupun rawat inap pasien biasa karenabangunannya terpisah,” sambungnya.

Dijelaskan pula oleh Pasandaran, yang pasti RSD Liun Kendage dalam menjalankan tugas berdasarkan SOP, sehingga dalam melaksanakan perawatan tidak campur baur.

“Misalkan perawat yang menangani pasien Covid itu tidak menanganipasien umum lainnya, karena sudah ada tim medis khusus yang menangani pasien covid-19. Kalaupun ada dokter yang memeriksa pasien, itu dilengkapi dengan Alat Pelindung Diri (APD) yang lengkap sesuai standar, sehingga tidak perlu cemas,” pungkasnya. (Ady)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *