Produksi Pangan Sulut Mengalami Peningkatan, DPRD Apresiasi Kinerja Kadistanak Sulut

Jurnal6 Manado – Program peningkatan produksi pangan yang dilaksanakan Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Sulut diapresiasi DPRD Sulut.

Hal tersebut terkait dengan program komoditi pangan yang dinilai mengalamii peningkatan cukup signifikan dari tahun ke tahun

Anggota DPRD Sulut Arthur Kotambunan mengatakan, program Distanak Sulut tersebut sejalan dengan indikator pencapaian yang dituangkan dalam RPJMD 2016-2021  Pemerintahan ODSK.

‘ Indikator pencapaian program – program pertanian khususnya komoditi pangan daerah yang dilaksanakan Dinas Pertanian dan Peternakan Sulut kaitannya dengan RPJMD 2016-2021 menunjukan peningkatan yang sangat baik sekaligus ini gambaran capaian menjelang akhir periode pemerintahan ODSK,” terang politisi PDIP ini.

Dirinya mendorong Distanak untuk terus melakukan upaya  peningkatan produksi pangan melalui pelatihan dan penyuluhan secara intens kepada para petani sehingga apa yang telah dicapai selama ini bisa dipertahankan bahkan lebih ditingkatkan.

” Dengan adanya peningkatnya produksi pangan kita, diharapkan juga dapat meningkatkan pendapatan ekonomi petani itu sendiri.” ucap Kotambunan.

Disisi lain  Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Sulut Ir. Novly Wowiling Senin (4/5/2020) mengatakan berdasarkan data yang ada, tiga komoditi tanaman pangan unggulan  seperti Padi, Jagung dan Kedelai  untuk dua tahu terakhir ini mengalami peningkatan produksi.

Wowiling menjelaskan target produksi  tanaman padi tahun 2018 sebanyak 642.005 ton hasil capaian meningkat menjadi 871.120 ton. Sedangkan tahun 2019 dari target sebanyak  686.998  ton hasil capaian sebanyak  856.447 ton.

Sementara produksi tanaman jagung target produksi tahun 2019 sebanyak 1.154.010 resalisasinya sebanyak 1.131.857. Untuk tahun 2019 mengalami peningkatan dari target sebanyak 1.269.411 ton menjadi 1.280.032.

Begitupun produksi tanaman kedelai tahun 2018 dengan target 8.565 ton mengalamipeningkatan sangat signifikan sebanyak 48.2003 ton. Sedangkan untuk target produksi tahun 2019 sebanyak 9.422 ton realisasinya sebanyak 12.835 ton.

“ Berdasarkan data yang ada bisa dikatakan komoditi pertanian di Sulut aman artinya aman dari sisi produksi tidak ada gejolak. Sekarang apa yang susah mencari pangan,  hampir tidak ada karena di lapangan menyatakan demikian semua tersedia termasuk ketersediaan beras. Bahkan justru ketersediaan beras paling stabil dari tahun ke tahun. “ tutup Wowiling. (stem)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *