Gantung Diri, Remaja Desa Maliku Tinggalkan Surat, Korban: Jangan Lupa Pasiar Pa Kita Pe Kubur

Minsel27 Dilihat

Amurang, Jurnal6
Warga Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel) gempar. Penemuan mayat remaja dalam keadaan tergantung jadi penyebab. DT alias Deo ditemukan tewas tergantung oleh keluarganya pada Senin (28/10/2019) kemarin.

Deo, warga Desa Maliku Satu, Kecamatan Amurang Timur, Kabupaten Minahasa Selatan, ditemukan pertama kali oleh ibunya, Sance Pongayow (41). Saat ditemukan, korban sudah tak bernyawa tergantung pada seutas tali nylon yang diikatkan di balok atas jendela kamar. Di samping mayat, ditemukan surat yang diduga ditulis tangan oleh korban.

Isi surat itu cukup menyayat hati. Pasalnya, dalam surat tersebut, Deo mengungkapkan permintaan maaf kepada orang tuanya karena keputusannya itu.

Di paragraf terakhir surat, korban meminta teman-temannya untuk selalu mengunjungi “rumah barunya”. “Teman-teman, jangan lupa pasiar pa kita pe kubur kong ba rame.” Begitu kira-kira salah satu kalimat dalam surat wasiat korban.

Kapolres Minsel, AKBP FX Winardi Prabowo, melalui Kapolsek Amurang, AKP Edi Suryanto, membenarkan peristiwa itu. Menurut dia, keluarga dekat korban yang pertama kali menemukan mayat Deo.

“Saat melihat anaknya tergantung dan sudah tak bernyawa, saksi yakni ibu almarhum, langsung berteriak kemudian datang suaminya yang saat itu segera memotong tali. Kejadian ini kemudian dilaporkan kepada pemerintah desa setempat yang langsung meneruskan informasi ke pihak kepolisian,” terang Suryanto.

“Isi surat yaitu rasa kecewa dimana almarhum diberhentikan sekolah oleh kedua orang tuanya. Setelah dikonfirmasi, hal ini dibenarkan oleh pihak orang tua,” imbuh Suryanto.

Pihak Kepolisian dari unsur Polsek Amurang serta piket Sat Reskrim dan Sat Intelkam Polres Minsel, langsung mendatangi lokasi kejadian. Di sana tim melakukan olah TKP, proses identifikasi, serta melakukan pengumpulan bahan keterangan dari sejumlah saksi yang berkaitan dengan preristiwa gantung diri ini.(rul mantik)