Pariwisata Minsel Mati Suri, KHL Sorot Dispar

Minsel245 Dilihat

Amurang, Jurnal6
Pariwisata dijadikan program unggulan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Minahasa Selatan (Minsel). Sayangnya belum ada satupun objek wisata yang dikelola dengan baik. Kepala Dinas Pariwisata Minsel pun jadi sasaran.

Sejumlah objek wisata terkesan terbengkalai. Nyaris tak ada yang berkunjung. Padahal, ada situs budaya dan wisata alam kelas dunia di Minsel.

Air terjun Winosirang, Tondei, Kecamatan Motoling Barat, Minahasa Selatan.

Salah satunya adalah air terjun Winosirang di Desa Tondei, Kecamatan Motoling Barat. Air terjun tertinggi di Sulawesi Utara ini bahkan tak punya akses transportasi memadai. Promosi objek wisata inipun tak pernah terdengar. Masih di wilayah yang sama, juga terdapat Batu Lisung dan Batu Cinta.

Menurut Karel Lakoy, politisi Minsel, tak bergeraknya sektor pariwisata Minsel, disebabkan tidak mampunya instansi terkait menjalankan program Bupati Minahasa Selatan (Minsel), Christiany Eugenia Paruntu (CEP). “Konsep Bupati Minsel belum mampu diejawantahkan kadis pariwisata. Itulah sebabnya pariwisata Minsel seperti mati,” kata KHL, sapaan akrab 

Seharusnya, kata dia, karena sektor pariwisata jadi unggulan, Kepala Dinas Pariwisata harus bekerja keras dan punya inovasi untuk mewujudkan itu. “Contohnya, pameran APKASI harus dioptimalkan untuk menjual pariwisata Minsel. Sayangnya, hingga APKASI sudah hampir selesai, tidak ada investor ataupun turis yang melirik Minsel. Ini menunjukkan bahwa Kadis pariwisata belum mampu menjalankan tugas pokok dan fungsinya,” tegas KHL.

Karena kegagalan Dinas Pariwisata, tambah KHL, ada orang tidak bertanggungjawab mengarahkan kegagalan itu kepada kepala daerah. “Padahal, kita harus fair. Yang gagal di sini bukan bupati, namun kepala SKPD yang dipercayakan oleh bupati untuk mengangkan pariwisata Minsel,” tandasnya.

Jika sektor pariwisata bergairah, jelas KHL, banyak keuntungan yang bisa diperoleh pemerintah dan masyarakat Minsel. “Wisatawan yang datang berkunjung akan memberikan devisa untuk Minsel. Usaha kuliner akan maju, perhotelan, usaha kecil menengah bergairah, ujung-ujungnya adalah kesejahteraan masyarakat,” papar KHL.

Kendati demikian, dia tidak patah arang. Dia masih berharap agar Kadis Pariwisata bisa mengimbangi program bupati dengan kinerjanya. “Harapan saya, ke depan kadis pariwisata harus lebih jeli lagi dan harus mampu menjalankan program bupati. Sebab, sektor pariwisata masuk program unggulan Pemkab Minsel,” pungkasnya.(rul mantik)