Jurnal 6
Manado – Pesta demokrasi pemilu serentak yang akan diggelar 17 April 2019 menjadi momentum bagi rakyat Indonesia untuk kembali melahirkan pemimpin bangsa pada periode lima tahun kedepan.
Hal tersebut mendorong Forum Wartawan Sulawesi Utara ( Sulut ) bekerjasama dengan Tumbelaka Academi Center (TAC) menggelar kegiatan aksi “Sepakat Indonesia Damai” suntuk mengajak masyarakat menggunakan hak pilih pada tanggal 17 April mendatang dengan damai.
Kegiatan yang berlangsung di Gedung DPRD Sulut Jumat (12/4-2019) dihadiri Ketua DPRD Sulut Andrei Angouw (AA), Gubernur Sulut, diwakili Kasat PolPP Steven Liow, anggota DPRD Edwin Lontoh serta ratusan wartawan yang tergabung dalama Forum Wartawan DPRD Sulut ( Forward), Ikatan Jurnalis televisi Indonesia (IJTI), Jurnalis Independen Pemprov Sulut (JIPS) dan lain – lain.
Ketua DPRD Andrei Angouw dalam sambutan saat membuka kegiatan tersebut memberi apresiasi terobosan insan pers Sulut yang turut membantu penyelenggara Pemilu untuk mengajak masyarakat melaksanakan pemilu ini dengan damai
“ Mari kita laksanakan pemilu dengan damai, anggaran Pemilu 25 triluun lebih, mahal. Tujuannya baik, pemilu ini tujuannya untuk kebaikan. Sangat disayangkan kalau sudah kita keluarkan uang yang besar lalu menjadi masalah. Pemilu ini harus dilaksanakan dengan riang gembira dan menjadi pemersatu. Saya berharap kegiatan ini berjalan dengan baik, dan tentunya bisa tercapai agar supaya lebih banyak masyarakat yang peduli bahwa pemilu ini harus damai dan mereka harus berpartisipasi di pemilu ini, “ harapnya.
AA juga mengimbau seluruh masyarakat menjaga dan merawat dmokrasi yang selama ini telah berjalan dengan baik di Indonesia. Karena menurutnya, bila demokrasi tidak dirawat justru akan membunuh dirinya sendiri dengan menjadi anarkis seperti penggunaan politik identitas. Hal – hal seperti ini menurutnya harus dilawan.
“ Jangan sampai pemilu ini menjdi arena menjual identitas suku, agama, ras dan golongan karena ini sangat berbahaya bagi persatuan dan kesatuan .” ujar AA mengingatkan.
Dirinya mengajak insan pers terdepan dalam memberitakan hal – hal yang positif terutama berita – berita hoaks untuk suksesnya pemilu damai.
Sementara itu Steven Liow yang membacakan sambutan Gubernur Olly Dondokambey mengatakan, Pemerintah dan masyarakat Sulut telah bertekat dan berkomitmen utuk menjaga keamanan dan ketertiban serta mempertahankan kondisi saling melengkapi saling membina kerukunan serta menjaga antara sesama kehidupan bermasyarakat. Untuk itu Gubernur mengajak insan pers tetap menjaga independesi dalam setiap pemberitaan terkait pemilu.
“ Pemerintah memberikan apresiasi kegiatan Forum wartawan DPRD Sulut dan Tumbelaka Academi Center selaku penggagas yang telah bersinergi melakukan kegiatan ini. Demokrasi ini telah diperjuangkan dengan luar biasa, mari sama – sama kita kawal proses demokrasi ini dan berharap kegiatan ini dapat dimanfaatkan dengan betul dan akan membawa Sulut lebih beradab serta berbudaya politik yang sehat,” tandas Gubernur.
Disisi lain Josh Tinungki selaku Ketua tim kerja mengatakan, tujuan kegiatan aksi sepakat Indonesia damai adalah untuk mengajak segenap komponen masyarakat terutama wajib pilih untuk berbondong – bondong ke TPS pada tanggal 17 April mendatang.
“ Selama ini banyak berita – berita hoaks yang mencoba mengintimidasi agar masyarakat tidak memilih . Kegiatan sepakat Indonesia damai yang digasgas TAC dan Forward ini ingin memberikan pencerahan kepada masyarakat untuk kita sama – sama pada tanggal 17 April untuk melaksanakan hak pilih kita di TPS, “ terang wartawan senior ini.
Kegiatan aksi pemilu damai dilanjutkan dengan penandatanganan kesepakatan bersama pemilu damai serta road show dari kantor DPRD Sulut menuju kawasn Megamas dengan membagi – bagikan bunga serta selebaran yang berisi ajakan melakukan hak pilih, dilanjutkan ke Taman Kesaatuan Bangsa dan berakhir di kantor KPU Sulut dengan pengawalan personil Kepolisian dari Polda Sulut dan Polresta Manado yang juga ikut berpartisipasi menyukseskan kegiatan ini.
Di Kantor KPUD Sulut, rombongan jurnalis di terima oleh ketua KPUD sulut Ardiles Mewoh dan Komisioner KPU Sulut Salman Sahelangi.
Ardiles Mewoh memberi apresiasi yang tinggi bagi Taufik Tumbelaka selaku ketua TAC maupun Forum wartawan se-Sulut yang boleh mendukung tugas KPU.
” Saya sangat senang ketika ada gerakan teman-teman media, kami tidak pikir panjang, kami sangat mendukung. Ini satu-satunya di Indonesia. Kami senang sekali ketika kami sementara berjuang dalam tugas, ada yang mendukung kami. Kami apresiasi dan penghargaan setinggi-tingginya,” tutur Mewoh.
Lanjut Mewoh pihaknya sampai saat ini tetap komitmen untuk , menjalankan tahapan pemilu ini dengan jujur dan adil. Bahkan dirinya akan memberikan tindakan tegas dengan memberhentikan oknum KPU yang melakukan tindakan di luar aturan yang berlaku.
Disisi lain Taufik Tumbelaka selaku Ketua TAC yang merupakan inisiator kegiatan tersebut mengatakan, masyarakat disodorkan dengan banyak pilihan pada pemilu nanti, namun dia berharap untuk tetap saling menghormati meski berbeda pilihan, karena politik adalah sebuah fenomena berdemokrasi.
“Jurnalis dipilih untuk menjaga kewarasan demokrasi indonesia, sebagai satu tantangan untuk Indonesia Damai dan tagline Sepakat Indonesia Damai adalah satu-satunya yang diusung di seluruh Indonesia,” kata Tumbelaka.
Tak lupa dirinya menyapaikan ucapan terima kasih kepada pihak Polda Sulut dan membantu kegiatan aksi Indonesia Damai yang medukung pengawalan sehingga pelaksanaan bisa berjalan dengan aman dan lancar.
“ Terima kasih pak Kapolda, Sulut Irjen Pol Dr. Remigius Sigid Tri Hardjanto SH MSi yang telah membantu kegiatan kami dengan teman – teman jurnalis dalam kegiatan sosialisasi pemilu kepada masyarakat. Suksesnya kegiatan ini tak lepas dari partisipasi kepolisian yang membantu pengawalan dalam road show sehingga bisa sukses dan lancar. “ tutup Tumbelaka. (stem)