Melky Pangemanan : Sulut Berkembang Didapuk OD-SK

Manado, Pemprov623 views

Propinsi Sulawesi Utara (Sulut) menjejak fase pertumbuhan yang luar biasa. Di dapuk duo top ekeskutif Gubernur Olly Dondokambey dan Wagub Steven Kandouw daerah Nyiurmelambai itu mengalami pembangunan pesat di segala aspek.

Keberhasilan kepemimpinan OD-SK itu memantik pujian Ketua DPW Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Sulut Melky Pangemanan. Bukan sekedar isapan jempol belaka. Tapi bagi Pangemanan kerja hebat yang ditunjukkan OD-SK harus didukung oleh elemen masyarakat. Olehnya itu, dirinya memberi support penuh bagi pemerintahan Sulut Hebat. Yang sudah menjadikan agenda publik sebagai pilar prioritas.

“Dibawah kepemimpinan Pak Olly dan Pak Steven terbukti Sulawesi Utara makin maju, sejahtera, diperhitungkan ditingkat nasional dan menjadi perbincangan didunia internasional”, kata Melky.

Melky mengatakan PSI Sulawesi Utara mendukung penuh program pemerintahan OD-SK. Menurutnya rekam jejak dan kepiawaian Olly Dondokambey membawa dampak positif bagi daerah dan masyarakat Nyiur Melambai.

“Sulawesi Utara perlu berbangga karena Gubernurnya pak Olly. Rekam jejak dan kepiawaian pak Olly mampu membawa dampak positif bagi kemajuan daerah dan kesejahtraan rakyat sulut. Oleh karena itu PSI Sulawesi Utara mendukung penuh program pemerintahan OD-SK”, ujar Ketua PSI Sulut ini.

Melky pun membeberkan beberapa kesuksesan diberbagai bidang yang telah diraih pemerintahan OD-SK.

“Dari segi pariwisata, hingga tanggal 1 Oktober 2018, Sulawesi Utara mampu mencatatkan rekor fantastis untuk kunjungan wisatawan mancanegara. Tak tanggung-tanggung tercatat sebanyak 100 ribu wisman dan 2.6 juta wisatawan nusantara telah mengunjungi Bumi Nyiur Melambai. Tangguhnya sektor pariwisata memicu perkembangan sarana penunjang, seperti jumlah hotel berbintang dan hotel nonbintang yang mencapai tiga ratusan hotel”, ucapnya.

Sedangkan dari segi investasi, menurut Melky, adanya peningkatan signifikan baik dari penanaman modal asing maupun penanaman modal dalam negeri (PMDN) dibandingkan rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) yakni sebanyak 346 proyek dengan nilai yang ditargetkan sebesar Rp 2,5 triliun.

“Sulawesi Utara mampu mencetak angka spektakuler yakni sebesar Rp 7.935.940.139.000 atau mencapai 317,44% dari target. Dampak positif dari berkembangnya sektor pariwisata serta meningkatnya nilai investasi PMA dan PMDN berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi Sulut. Lihat saja perekonomian Sulawesi Utara tahun 2017 tumbuh sebesar 6,32%, atau meningkat sebesar 0,15% dibandingkan tahun 2016 yang berada pada poin 6,17%”, kata Melky.

Dalam bidang pendidikan menurut Melky, berbagai kemajuan dan prestasi yang telah dicapai pemerintah provinsi, antara lain Angka Partisipasi Kasar (APK) untuk SD 106,09%, SMP 106.93% dan SMA 88,22%. Angka Partisipasi Murni (APM) SD sebesar 89,93%, SMP 76,19% dan SMA 61,97%. Kemudian Angka Partisipasi Sekolah (APS) usia 7-12 tahun sebesar 98,12%, usia 13-15 tahun sebesar 88,50% dan usia 16-18 tahun sebesar 68,52%. Angka putus sekolah untuk tingkat SD 0,13%, SMP 0,37% dan SMA 0,08% serta SMK 0,40%.

“Pencapaian luar biasa dalam bidang pendidikan, mengantar Sulawesi Utara mendapatkan penghargaan Anugerah Kita Harus Belajar 2017 dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan karena telah menunjukkan kepedulian dan komitmen terhadap pengembangan Teknologi Informasi dan komunikasi untuk dunia pendidikan dan kebudayaan. Ini cerminan keberhasilan kinerja pemerintah provinsi dalam aspek pemerataan dan perluasan kesempatan memperoleh pendidikan”, ungkapnya.

Dari sektor perekonomian, inflasi turun dari 3,31% di tahun 2016 menjadi 2,44% di tahun 2017. Sebaliknya pada bidang investasi mengalami kenaikan signifikan dari Rp 4,5 triliun di tahun 2016, naik menjadi Rp 6 triliun pada tahun 2017.

“Pak Olly mampu mengendalikan sektor perekonomian kita dengan baik. Angka kemiskinan mampu ditekan sebesar 0,3% dari angka 8,20% pada tahun 2016 menjadi 7,9% di tahun 2017 dan diikuti oleh angka pengangguran sebesar 6,20% di tahun 2016 berkurang menjadi 6,18% pada tahun 2017”, ujar Melky.

Dibidang kesehatan, Pemerintah Provinsi memberikan perhatian khusus melalui program ODSK.

“Usia harapan hidup terus meningkat hingga mencapai 71,4%. Penurunan angka kematian ibu menurun pada tahun 2016 sebanyak 250 kasus dan pada tahun 2017 menjadi 38 kasus atau AKI 92/100.000 kelahiran hidup. Apresiasi pun datang dari pemerintah pusat dalam bentuk penghargaan sebagai Dinas Kesehatan pencapaian tertinggi untuk indikator janji Presiden program P2P dalam indikator suspek malaria yang dikonfirmasi dan kasus malaria positif yang diobati sesuai standar tahun 2016”, tandasnya.

Dibidang peternakan dan pertanian Pemerintah Provinsi merealisasikan sejumlah program dalam kurun waktu tahun 2017- 2018.

“Pak Olly telah mencanangkan Gerakan Aksi Daerah Pencapaian Produksi Jagung 1 Juta Ton dan melalui kegiatan tersebut terjadi peningkatan signifikan pada aspek pertanian dan peternakan. Terbukti, produksi padi meningkat dari 675.555 ton di tahun 2016 menjadi 775,847 ton di tahun 2017. Produksi jagung meningkat dari 562.931 ton tahun 2016 menjadi 1,636,236 ton di tahun 2017, serta kedelai meningkat dari 17.648 ton tahun 2016 menjadi 7,806 ton tahun 2017”, ujarnya.

“Komoditi peternakan produksi daging babi meningkat dari 22.452 ton di tahun 2016 menjadi 23,534,899 ton di tahun 2017. Produk ayam buras meningkat dari 2.639 ton di tahun 2016 menjadi 2.612.218 ton di tahun 2017. Untuk Program UPSUS SIWAB ternak sapi, keberhasilan yang dicapai selain tersedianya daging sapi tahun 2018 sebanyak 3.531.715 kg yang diperkirakan mampu mencukupi kebutuhan konsumsi daging sapi di Sulawesi Utara”, tambahnya.

Sementara disektor pertanian, menurut Melky, ikut didongkrak dengan sejumlah program perkebunan. Salah satunya gerakan Perkebunan Idola Menuju Sulut Hebat Untuk Operasi Daerah Selesaikan Kemiskinan (PRIMA OD-SK) di Minahasa dengan target revitalisasi 5 juta bibit cengkeh.

“Produksi dan produktifitasnya meningkat. Tanaman kakao dan aren dari 100 Ha di tahun 2017 menjadi 200 Ha di tahun 2018. Luas areal produktif tanaman kopi mencapai 80 Ha. Produksi dan produktifitas tanaman cengkeh sebesar 300 Ha. Luas areal produksi dan produktifitas tanaman pala sebesar 667 Ha”, terangnya.

“Begitu juga, terkendalinya luasan OPT tanaman tahunan dan penyegar sebesar 600 Ha dan luasan OPT tanaman semusim dan rempah sebesar 535 Ha. Luas areal produktif tanaman kelapa mencapai 400 Ha. Luas areal produktif tanaman kakao 75 Ha. Pembinaan kemitraan usaha kepada 100 pelaku. Gerakan Pemanfaatan Minyak Goreng dari kelapa dalam dan diversifikasi produk olahan kelapa mengantisipasi anjloknya harga kopra, mendapatkan apresiasi terhadap realisasi tertinggi penyerapan anggaran dana APBN”, tutup Melky Pangemanan. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *