Prof Ellen, Rektor Terbaik Peraih Academic Leader 2019, Nama Unsrat Kian Harum di Kancah Nasional

Manado1551 Dilihat

Universitas Sam Ratulangi Sulawesi Utara
harapan dikemudian hari bangsa kita Indonesia
cita citamu luhur dan satria dengan semangat Tridarma
membangun negara kita jaya berdasarkan Pancasila
UNSRAT lembaga pendidikan
pusatnya ilmu pengetahuan
pengemban pembangunan
sekarang dan masa depan
Majulah UNSRAT
Jayalah UNSRAT
Dirgahayulah


MARS atau hymne Universitas Sam Ratulangi (Unsrat), sebuah penyemangat yang harusnya terus ada dalam jiwa segenap civitas akademika Unsrat. Terus maju, dan berjaya dengan mengukir prestasi terbaik baik di tingkat nasional maupun internasional, sekarang dan di masa yang akan datang.

Inilah juga yang hendak ditorehkan oleh srikandi pemimpin universitas yang terkenal dengan semboyan Si Tou Timou Tumou Tou ini, Prof DR Ir Ellen Joan Kumaat MSc DEA.

Betapa tidak diperiode kedua kepemimpinannya, Prof Ellen sapaan akrabnya meraih penghargaan sebagai rektor terbaik peraih Academic Leader 2019 pada kategori dosen dengan tugas tambahan Rektor PTN BLU yang diselenggarakan oleh Kemenristekdikti pada hari Selasa, 1 Oktober 2019. Prof Ellen menjadi perempuan pertama yang mendapatkan gelar ini sebagai Rektor dan juga yang pertama dari wilayah Indonesia Timur.

Sebuah prestasi yang sangat membanggakan sekaligus mengharumkan nama Unsrat di kancah nasional. Unsrat tak bisa dipandang sebelah mata karena baik secara akademik maupun SDMnya berhasil mencuri perhatian nasional.

Academic Leader Award sendiri merupakan ajang apresiasi pemerintah Indonesia bagi dosen dan pemimpin perguruan tinggi dalam negeri yang telah setia berdedikasi dan berinovasi untuk pembangunan dan peningkatan kualitas Pendidikan Tinggi di Indonesia.

Ajang ini dibuat lantaran selama ini jarang sekali ada penghargaan serupa yang diberikan pemerintah kepada kinerja akademisi di Indonesia. Selain untuk dosen, ajang ini juga memberikan penghargaan kepada pemimpin perguruan tinggi atau rektor.Para rektor pemenang “Academic Leader” tahun 2019 ini adalah mereka yang sebelumnya telah lulus tahapan administrasi, penilaian kesesuaian (conformity assessment) dokumen atas unsur-unsur penilaian kuesioner (desk evaluation), verifikasi (site visit), dan penentuan pemenang melalui sidang pleno oleh pejabat-pejabat Kemenristekdikti.

Para akademisi yang mendapatkan anugerah tersebut dapat dipastikan dan tidak dapat diragukan lagi kualitas keilmuannya di dunia riset dan pendidikan. “Tahapan penilaian yang ketat ini sengaja dilakukan agar kami (Kemenristekdikti) bisa mempertanggungjawabkan apa yang telah kami pilih, sehingga kualitas dari ajang ini akan tetap terjaga dan publik semakin percaya pada kami,” kata Dirjen Sumber Daya Iptek dan Dikti, Ali Ghufron Mukti.

Kata dia, kemampuan leadership menjadi modal utama bagi rektor untuk memimpin perguruan tinggi. Terlebih, saat ini Indonesia tengah mengejar pembangunan sumber daya manusia (SDM) yang unggul untuk peningkatan daya saing bangsa.“SDM unggul tidak akan ada tanpa perguruan tinggi yang berkualitas. Perguruan tinggi berkualitas ada karena dosen-dosen yang andal. Untuk membentuk iklim akademik yang kondusif, tentu dibutuhkan kepemimpinan yang baik pula,” tuturnya.

Dirjen Ghufron menambahkan, penghargaan ini juga mendorong agar dosen fokus kepada bidang keilmuannya sehingga menjadi panutan bagi rekan sejawatnya. Menurut dia, selama ini tak sedikit dosen justru lebih mengejar karier untuk jabatan struktural. Padahal, tugas pokoknya adalah pada pengembangan keilmuan, meliputi pengajaran, penelitian, dan pengabdian masyarakat.

“Kesadaran untuk tidak melupakan khitahnya, yakni karier akademik dan pemimpin di bidang keilmuannya kami bangun salah satunya melalui apresiasi malam ini. Khusus bagi para rektor, kami lihat mereka yang mampu membawa perubahan dan lompatan bagi kemajuan institusinya,” sebut Dirjen Ghufron.

Rektor Prof. Dr. Ir. Ellen J. Kumaat menjadi pemenang karena dinilai mampu memberikan lompatan yang besar untuk membawa UNSRAT menjadi Universitas yang Unggul dan Berbudaya, dari peringkat 70 saat baru menjabat pada tahun 2014 menjadi peringkat 27 dalam pemeringkatan Perguruan Tinggi versi Kemenristekdikti. Selain itu pada tahun 2017 UNSRAT menjadi Perguruan Tinggi yang terakreditasi A oleh BAN-PT juga ditahun yang sama mampu merubah statusnya menjadi PTN-BLU sesuai dengan target yang dibebankan oleh Menteri Kemenristekdikti.

Peningkatan jumlah publikasi pada jurnal internasional bereputasi juga melonjak tajam serta persentasi Doktor dan Guru Besar yang meningkat dari tahun 2014 ke tahun 2017. Belum lagi prestasi-prestasi Individu dari Rektor UNSRAT seperti inovasi yang dilakukan pada pengembangan penelitian Struktur Beton yang berdampak secara nasional. Dan penghargaan-penghargaan lain sebagai dosen seperti penghargaan prestisius saat menulis disertasi di Prancis pada tahun 1994 yaitu Mahar Schutzenberger Prize dimana penghargaan ini untuk Disertasi Terbaik dari mahasiswa yang studi S3 di Prancis, terus gelar Dosen Teladan tingkat Fakultas, Universitas dan Nasional di tahun 1995.

Adapun Academic Leader Award adalah Penghargaan yang sangat prestisius karena ini akan diberikan kepada rektor dan dosen yang sepanjang karirnya telah menghasilkan karya inovasi bidang pembelajaran, bidang penelitian dan publikasi ilmiah serta inovasi dalam bidang sains dan teknologi secara nasional dan internasional yang sangat bermanfaat bagi pembangunan nasional.

Tahun 2019 adalah yang kedua setelah pertama kali dilaksanakan oleh Kemenristekdikti tahun 2018, dan Penghargaan ini akan diberikan kepada rektor dan dosen yang sepanjang karirnya telah menghasilkan karya inovasi bidang pembelajaran, bidang penelitian dan publikasi ilmiah serta inovasi dalam bidang sains dan teknologi secara nasional dan internasional yang sangat bermanfaat bagi pembangunan nasional.

Sementara itu , penilaian “Academic Leader Award 2019” mempertimbangkan empat kemampuan seorang pemimpin, meliputi pemimpin visioner (visionary), menginspirasi (inspiring), mendorong atau memotivasi (encouraging), serta unggul (excellent). “Kandidat harus memiliki visi ke depan, karyanya menjadi rujukan bagi orang lain, memiliki kemampuan manajemen mumpuni untuk menghadirkan tata kelola yang baik, serta unggul dalam akademik juga inovasi. Para kandidat adalah yang terbaik, telah tersaring dan kami beri penilaian,” terang Bunyamin, Direktur Karier dan Kompetensi SDM Iptek dan Dikti.

Sementara itu Prof Ellen, mengungkapkan rasa syukur dan terima kasihnya atas kepercayaan melalui penghargaan yang diraih. “Puji Tuhan, ini sebuah penghargaan sekaligus kepercayaan besar yang membutuhkan rasa tanggung-jawab yang besar pula. Saya dan Unsrat bisa karena kita bersama, bergandengan tangan memajukan kampus yang kita cintai. Semoga ke depan Unsrat semakin jaya dan menjadi kampus unggul dan berbudaya tidak hanya berprestasi dan harum namanya di tingkat nasional namun juga di tingkat internasional,” tuturnya sembari tersenyum.(lla)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *