UNIVERSITAS Sam Ratulangi (Unsrat) bersama Asosiasi Pilot Drone Indonesia (APDI) melaksanakan penandatanganan nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU).
Unsrat dan APDI Sepakat Mengadakan Kerja Sama dalam Pemanfaatan dan Pengembangan Drone untuk Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Tujuan dari kerja sama ini agar nantinya mahasiswa maupun dosen memiliki skill dalam pemanfaatan drone dan juga memperoleh sertifikasi profesi.
Penandatanganan ini dilaksanakan di Unsrat, Jumat, 20 September 2024
Rektor Unsrat Prof Dr Ir Oktovian B A Sompie MEng IPU ASEAN mengatakan Unsrat dan APDI melakukan penandatanganan nota kesepahaman tujuan untuk saling menunjang, berkolaborasi dan bekerja sama.
“Unsrat sendiri ingin membangun kolaborasi dengan semua pihak dalam rangka membangun pendidikan tinggi di Indonesia lebih khusus di Sulut. Tentu banyak sekali yang harus di kolaborasikan termasuk teman-teman di APDI. Akan ada banyak sekali pemanfaatannya, penggunaan drone seperti apa. Termasuk program kampus merdeka, bagaimana membekali skill bagi lulusan ataupun mahasiswa yang kemudian ada sertifikat sebagai pendamping ijazah,”jelas Rektor.
Termasuk juga bagi dosen-dosen ada sertifikasi profesi itu akan menjadi brench marking indikator kinerja utama perguruan tinggi melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek),” imbuhnya.
Rektor juga menyampaikan ucapan terima kasih atas kegiatan yang sudah diinisiasi dan mudah-mudahan dapat ditindak lanjuti dengan perjanjian kerja sama (PKS) dengan unit kerja, Lembaga, fakultas yang ada di Unsrat dengan bidang unit yang ada di APDI.
“Kami juga mengundang APDI untuk berkunjung ke Unsrat bagaimana memberikan pemahaman bagi seluruh civitas akademika baik itu mahasiswa maupun dosen kami. Tentang pentingnya profesi ini dalam rangka untuk menunjang, baik proses pembelajaran dan menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas. Sekarang ini banyak sekali pemanfaatan penggunaan drone yang memberikan potret mengenai perencanaan pembangunan infrastruktur yang ada,” ungkapnya.
Sementara, ketua APDI Sulut, Mad Syarief mengungkapkan bahwa kebutuhan akan teknologi di masa kini sangatlah penting. Era globalisasi ditambah dengan adanya drone salah satu faktor pembentuk revolusi 4.0.
“APDI salah satu mitra utama dari Kementerian Perhubungan. Kami ditunjuk oleh Kementerian Perhubungan untuk melakukan sertifikasi untuk para pilot drone,” jelasnya.
Dia menambahkan bahwa untuk lembaga sertifikasi APDI itu langsung dibawah Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
“Sehingga kompetensi pilot drone langsung dari Kemenhub. Kenapa tidak melewati Kementerian Tenaga Kerja, karena Namanya profesi pilot itu kita menggunakan standarnya dari IQ, IQ itu standar internasional. Jadi, APDI bersama perguruan tinggi menjadi supporting yang menguatkan keilmuan dan pemanfaatan pilot drone,” jelasnya. (Lla*)








